Text
Implementasi Bimbingan dan Konseling Terhadap Bahaya Perilaku Seks Bebas di MTsN 1 Pamekasan
Kata Kunci:Bimbingan dan Konseling, Bahaya Perilaku Seks bebas.
Bimbingan dan konseling merupakan layanan yang diberikan oleh konselor atau guru BK kepada peserta didik yang bertujuan untuk membantu mengembangkan potensi yang terdapat pada peserta didik atau membantu untuk memecahkan masalah yang terjadi. Layanan pada bimbingan konseling berpengaruh kepada keberhasilan belajar peserta didik. Oleh karena itu perlunya bimbingan konseling dilaksanakan untuk mengatasi perilaku seks bebas.
Dari penjelasan di atas muncul beberapa fokus penelitian sebagai berikut: pertama, bagaiamana pemahaman siswa terhadap bahaya perilaku seks bebas di MTsN 1 Pamekasa?, kedua, bagaimana upaya guru BK dalam mengatasi perilaku seks bebas di MTsN 1 Pamekasan?, ketiga, apa saja kendala dalam pelaksanaan bimbingan konseling dalam mengatasi perilaku seks bebas?
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan oleh peneliti yaitu pendekatan deskriptif kualitatif, jenis penelitian lapangan, dan lokasi penelitiannya yaitu di MTsN 1 Pamekasan, sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekoah, guru Bk dan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: wawancara, dokumentasi dan observasi.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama, Pemahaman siswa terhadap bahaya perilaku seks bebas di MTsN 1 pamekasan cukup memahami tentang bahaya perilaku seks bebas dan akibat dari perilaku tersebut, dari pernyataan mereka bahwa seks bebas ini merupakan hubungan laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan layaknya suami istri tanpa adanya pernikahan dan akan berdampak yang negatif apabila mereka terjerumus, dampaknya yaitu hamil diluar nikah, terkucilnya dari masyarakat, terputusnya masa depan, dan sumber informasinya dari ketika mereka mengikuti layanan BK yang dilaksankan oleh guru BK, selain dari layanan BK mereka mengetahui seks bebas ini dari pengalaman yang terjadi dengan orang sekitar yang mengalaminya dan juga ketika mereka menonton televisi yang beritanya berkenaan dengan seks bebas.Kedua, upaya guru BK dalam mengatasi perilaku seks bebas ini dengan cara langkah preventif: 1. Melakukan bimbingan dan penyuluhan tentang bahaya perilaku seks bebas. 2. Menyiapkan layanan konsultasi. dan juga dengan cara langkah kuratif: 1. Melakukan pendekatan personal dan 2. Melakukan tindakan layanan konseling. Ketiga kendala dalam pelaksanaan bimbingan konseling dalam mengatasi perilaku seks bebas ini yaitu siswa yang introvet, siswa yang pandai berbohong, dan tidak adanya ruangan khusus dalam melaksanakan konseling.
Tidak tersedia versi lain