Text
mplementasi Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Mengembangkan Karakter Kemandirian Siswa di SMP Negeri 4 Pamekasan, M
Kata Kunci: Implementasi Manajemen, Layanan Bimbingan dan Konseling, Karakter
Kemandirian.
Beberapa permasalahan muncul terhadap peserta didik pada saat ini salah satunya adalah
perkembangan karakter kemandirian, perkembangan moral, dan banyak lagi yang mempengaruhi
karakter peserta didik yang bersangkutan dengan karakter diri pada peserta didik. Oleh sebab itu
perlu adanya program kegiatan yang dapat menunjang terhadap perkembangan karakter peserta
didik agar lebih baik pada umumnya hal ini bersangkutan dengan program kegiatan yang telah
dibuat oleh layanan bimbingan dan konseling di setiap lembaga. Program ini bertujuan untuk
membantu peserta didik mencapai perkembangan yang optimal dan kemandirian secara baik
dalam aspek belajar pribadi serta karir.
Peneliti bertujuan untuk: Pertama untuk mengetahui implementasi manajemen layanan
bimbingan dan konseling dalam mengembangkan karakter kemandirian siswa di SMP Negeri 4
Pamekasan. Kedua bertujuan untuk mengindentifikasi faktor penghambat ataupun pendukung
dalam mengembangkan karakter kemandirian siswa melalui implementasi manajemen layanan
bimbingan dan konseling di SMP negeri 4 Pamekasan.
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, jenis
deskriptif. Sumber data yang diperoleh peneliti berupa wawancara (semistruktur) kepada
beberapa pihak yang berkaitan, observasi (nonpartisipan), dan dokumentasi, dengan informan
kepala sekolah, guru koordinator layanan bimbingan dan konseling sebanyak dua informan, wali
kelas dan peserta didik. Sedangkan pengecekan keabsahan data melalui perpanjangan keikut
sertaan triangulasi dan pemeriksaan teman sejawat.
Dari hasi penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: Pertama, proses
impelementasi manajemen layanan bimbingan dan konseling dalam mengembangkan karakter
kemandirian siswa di SMP Negeri 4 Pamekasan ada 4 tahap, asessmen kebutuhan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Kedua, yang menjadi faktor penghambat yaitu siswa yang mudah
terpengaruh yang membuat dirinya tida memiliki sifat konsisten pada pilihannya seperti halnya
dalam pembelajaran saat ujian yang tidak yakin pada jawabannya sendiri hal ini dibutuhkan lebih
banyak motivasi belajar bagi serta siswa juga tidak cukup untuk percaya diri memanfaatkan lebih
banyak layanan bimbingan dan konseling hal ini terbukti banyak siswa yang jarang mengikuti
layanan bimbingan individu, sedangkan faktor pendukung datang dari guru dan koordinator
layanan bimbingan dan konseling yang sangat menjaga kerja sama dalam mengembangkan
karakter siswa dan juga sarana dan prasarana yang memadahi di layanan bimbingan dan
konseling.
Tidak tersedia versi lain