Text
Peran Kepala Madrasah Dalam Menyelesaikan Konflik Antar Pendidik Di MA Matsaratul Huda Panempan Pamekasan,
Kata Kunci: Peran Kepala Madrasah dalam Menyelesaikan Konflik
Kepala Madrasah dapat diartikan pemimpin madrasah atau suatu lembaga
dimana tempat menerima dan memberi pelajaran. Wahjosumijo mengartikan
bahwa: “kepala madrasah adalah tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu Madrasah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau
tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid
yang menerima pelajaran. Konflik merupakan suatu proses interaksi yang terjadi
akibat adanya ketidaksesuaian atau perbedaan antara dua pendapat (sudut
pandang), baik itu terjadi dalam ukuran (organisasi), derajat spesialisasi yang
diberikan kepada anggota organisasi, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja),
kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan organisasi, gaya
kepemimpinan,dan system imbalan yang berpengaruh atas pihak-pihak yang
terlibat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Berdasarkan penjelasan
di atas muncul beberapa fokus penelitian sebagai berikut: Pertama, Bagaimana
peran Kepala Madrasah dalam menyelesaikan konflik antar pendidik. Kedua, Apa
saja strategi Kepala Madrasah dalam menyelesaikan konflik antar pendidik.
Ketiga. Apa saja hambatan Kepala Madrasah dalam menyelesaikan konflik antar
pendidik. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang
diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan yang
menjadi sumber data yaitu kepala madrasah dan guru. Hasil penelitian
menunjukan bahwa: Pertama, peran Kepala Madrasah dalam menyelesaikan
konflik antar pendidik yaitu sebagai pemberi arahan dan bimbingan, sebagai
educator, sebagai penengah, sebagai pengambil keputusan, sebagai pemberi
nasehat. Kedua, strategi yang digunakan Kepala Madrasah dalam menyelesaikan
konflik antar pendidik dengan cara memberikan solusi, mencari jalan keluar,
mempertemukan kedua belah pihak. Ketiga, hambatan yang dihadapi Kepala
Madrasah dalam menyelesaikan konflik antar pendidik seperti kurangnya
keterbukaan, saling merasa benar, tidak mau diberikan arahan, ego yang tinggi,
sulit untuk mempertemukan kedua belah pihak
Tidak tersedia versi lain