Text
Penerapan Komunikasi Persuasif dalam Menyelesaikan Konflik Interpersonal di PC. PMII Pamekasan,
Kata Kunci: Komunikasi Persuasif, Konflik Interpersonal
Komunikasi persuasif adalah perubahan sikap akibat paparan informasi dari
orang lain. Konsep lain yang terkait erat dengan sikap adalah keyakinan atau
pertanyaan-pertanyaan yang dianggap benar oleh seseorang, sikap penting sekali
dalam berbagai bidang yang sangat diperhatikan banyak orang. Persuasif yang
dilakukan secara emosional, biasanya menyentuh aspek afeksi, yaitu hal yang
berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Melalui proses emosional, aspek
simpatik dan emosional seseorang dapat digugah sehingga muncul perasaan senang
pada diri orang yang akan dipersuasi.
Konflik interpersonal yaitu konflik yang terjadi pada diri sendiri, konflik
interpersonal itu biasanya ditimbulkan oleh faktor pemikiran per individu, namun
tidak harus diungkapkan namun bisa juga digambarkan dalam sikap, emosi yang
ditampakkan dengan tingkah laku dan prinsip atau kepentingan diri sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: 1) Apa saja bentuk-bentuk konflik interpersonal
yang terjadi di PC. PMII Pamekasan; 2) Bagaimana penerapan komunikasi persuasif
dalam menyelesaikan konflik interpersonal di PC. PMII Pamekasan;
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan
pengecekan keabsahan data dilakukan melalui penpanjangan keikutsertaan serta
triangulasi dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) konflik interpersonal di PC. PMII
Pamekasan lumrah terjadi pada saat pelaksaan permusyawaratan digelar, hal ini
disebabkan karena komunikasi yang dilakukan dengan setiap anggota dan kader serta
pengurus kurang efektif serta kurang baik sehingga mengakibatkan perselisihan
berlarut panjang. Bisa dikatakan dalam memberikan pemahaman dan pengarahan
serta melakukan mediasi terhadap anggota atau kader yang memiliki keterlibatan
dalam konflik tersebut kurang efektif sehingga dalam proses penyelesaiannya herus
dengan pendekatan persuasif sehingga konflik tersebut dapat diselesaikan dengan
cara musyawarah mufakat; 2) Penerapan komunikasi persuasif terhadap anggota dan
kader serta pengurus berkenaan penyelesaian konflik, proses pendampingan dan
proses pengembangan resources yang dimiliki oleh anggota dan kader serta pengurus.
Hal ini menjadi sikap yang paling penting dan paling efektif dalam menyelesaikan
konflik interpersonal dan menjalankan program kerja yang telah dihasilkan dari
kesepakatan dari rapat kerja yang dilakukan oleh PC. PMII Pamekasan
Tidak tersedia versi lain