Text
Tradisi Pecotan dalam Perayaan Walimatul ‘Ursy Perspektif ‘Urf (Studi Kasus di Desa Bandaran Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan).
Kata Kunci: Tradisi Pecotan, Walimatul ‘Ursy, ‘Urf.
Tradisi pecotan dalam perayaan walimatul ‘ursy di Desa Bandaran merupakan suatu tradisi mengundang masyarakat dengan memberikan rokok sebagai simbolisasi undangan. Proses pelaksanaan tradisi pecotan saat ini telah mengalami perubahan seiring perkembangan zaman, karena para tamu undangan dalam acara walimatul ‘ursy harus memberikan sumbangan uang dan ini menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi ketika menghadiri undangan tersebut. Tradisi pecotan saat ini mulai jarang dilaksanakan oleh sebagian masyarakat, tetapi ada pula yang tetap mempertahankan dan melaksanakan tradisi pecotan ini. Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah, yaitu pertama, Bagaimana perkembangan tradisi pecotan dalam perayaan walimatul ‘ursy di Desa Bandaran, Tlanakan, Pamekasan? Kedua, Bagaimana tradisi pecotan dalam perayaan walimatul ‘ursy di Desa Bandaran, Tlanakan, Pamekasan perspektif ‘urf?.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian hukum empiris kualitatif yang bersifat penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Perkembangan tradisi pecotan dalam perayaan walimatul ‘ursy di Desa Bandaran, yaitu tradisi pecotan saat ini tetap dilaksanakan oleh masyarakatnya karena tradisi pecotan atau disebut tok-otok ini mempunyai sifat berkelanjutan. Seiring perkembangan zaman penggunaan tradisi ini mulai menurun, sebagian masyarakat jarang melaksanakan tradisi pecotan. Tetapi makna dari tradisi pecotan dalam perayaan walimatul ‘ursy tetap dilaksanakan, yaitu memberikan sumbangan sebagai tambahan biaya acara tersebut. Tradisi pecotan mulai jarang dilaksanakan karena disebabkan oleh faktor ekonomi, perkembangan zaman serta kemajuan teknologi, bertambah dan berkurangnya penduduk, dan pola pikir masyarakat yang semakin maju. (2) Tradisi pecotan dalam perayaan walimatul ‘ursy perspektif ‘urf dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Pertama, dilihat dari sumbernya tradisi pecotan termasuk ‘urf fi’ly karena kebiasaan masyarakat yang berhubungan dengan perbuatan. Kedua, dilihat dari ruang lingkupnya tradisi pecotan juga termasuk ‘urf khash, yaitu kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di suatu daerah tertentu. Ketiga, dilihat dari kualitasnya tradisi pecotan termasuk ‘urf shahih karena tradisi pecotan yang dilakukan dapat diterima oleh banyak orang dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam serta dapat memberikan kebaikan (kemaslahatan) bagi masyarakat.
Tidak tersedia versi lain