Text
Analisis Pengelolaan Limbah Pabrik Tahu Dalam Perspektif Produksii Islam Di Desa Teja Timur Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Pengelolaan, Perspektif Produksi Islam, Limbah Pabrik Tahu
Keberadaan industri tahu di desa Teja Timur dalam pengelolaan limbahnya
sudah sesuai dengan standar perspektif produksi Islam, karena dalam
pengelolaannya limbah yang dihasilkan tidak dibiarkan mencemari lingkungan
sekitar, limbah yang dihasilkan diolah kembali menjadi tempe gembos, dan sisanya
diberikan kepada masyarakat sekitar untuk dijadikan campuran pakan ternak,
manfaat lainnya dengan adanya pabrik tahu tersebut adalah dapat memberikan
lapangan pekerjaan bagi para pengangguran sekitar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Instrumen penelitian yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan
wawancara. Observasi dilakukan di pabrik tahu di Desa Teja Timur Kecamatan
Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Wawancara dilakukan dengan pemilik pabrik
tahu dan masyarakat sekitar dengan dokumentasi sebagai bukti penelitian.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok
dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana pengelolaah limbah pabrik tahu,
kedua, Bagaimana pengelolaan limbah pabrik tahu dalam perspektif produksi islam
ketiga, Bagaimana peningkatan kesejahteraan masyarakat setelah adanya
pengelolaan limbah tahu. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui
ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: pertama, dengan cara Instalasi
Penyaluran Air Limbah (IPAL) agar limbah yang dihasilkan tidak menyebabkan
pencemaran terhadap lingkungan. Kedua, Limbah yang dihasilkan dari proses
pembuatan tahu di pabrik proses pengolahan limbahnya menggunakan sistem IPAL
dimana dalam penerapannya berpedoman terhadap syariat-syariat Islam sehingga
limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu tidak menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan, tidak menyebabkan kerusakan kerusakan terhadap alam dan
proses produsksinya menggunakan barang halal. Ketiga, Limbah yang diolah
kembali menjadi tempe gembos di jual kembali oleh pemilik pabrik kepada
masyarakat dengan harga terjangkau dan masyarakat dapat menjualnya kembali ke
pasar dengan harga yang lebih tinggi serta membuka lapangan pekerjaan terhadap
masyarakat Desa Teja Timur.
Tidak tersedia versi lain