Text
Implementasi Pemberian Pembiayaan Lasisma (Layanan Berbasis Jamaah) di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT NU Cabang Galis Pamekasan
Kata Kunci: Implementasi, Pembiayaan Lasisma, Analisis SWOT.
Pembiayaan Lasisma merupakan pembiayaan yang menggunakan akad
Qardhul Hasan, yaitu tidak ada bagi hasil, margin serta keuntungan lainnya yang
dipungut oleh pihak BMT. Pembiayaan Lasisma juga tidak fokus kepada orientasi
profit dalam bisnis, akan tetapi lebih memprioritaskan untuk penerapan
pengembangan dan pemberdayaan. Pembiayaan Lasisma diharapkan dapat
meningkatkan usaha kecil milik anggota melalui peningkatan pendapatan yang
diperoleh. Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi
kajian pokok dalam penelitian ini. Pertama, implementasi pemberian pembiayaan
Lasisma (Layanan Berbasis Jamaah) di KSPPS BMT NU Cabang Galis
Pamekasan. Kedua, kekuatan dan kelemahan dari implementasi pemberian
pembiayaan Lasisma (Layanan Berbasis Jamaah) di KSPPS BMT NU Cabang
Galis Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
fenomenologis. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Informannya adalah kepala cabang, karyawan dan anggota KSPPS
BMT NU Cabang Galis Pamekasan. Sedangkan pengecekan keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, implementasi pemberian
pembiayaan Lasisma melalui tahap sosialisasi, tahap verifikasi, pertemuan
persiapan pembiayaan, pengajuan dana pencairan, pencairan pembiayaan,
menggunakan akad Qardhul Hasan, harus membentuk kelompok minimal 5 orang
dan maksimal 20 orang, jangka waktu maksimal 10 bulan dengan angsuran
mingguan atau bulanan, diberikan tanpa agunan atau jaminan. Pembiayaan
lasisma ini merupakan pembiayaan yang menguntungkan di koperasi tersebut
diantaranya dapat meningkatkan jumlah anggota, dapat meningkatkan jumlah
pembiayaan, dan dapat meningkatkan jumlah kas pada koperasi itu sendiri.
Kedua, kekuatan dan kelemahan pembiayaan Lasisma yaitu: 1) kekuatan: lebih
berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan merupakan
pembiayaan yang sangat menguntungkan bagi koperasi diantaranya meningkatkan
jumlah anggota, meningkatkan jumlah kas, dan meningkatkan jumlah
pembiayaan, pembiayaan ini diberikan tanpa agunan atau jaminan, pembayaran
jasa seikhlasnya; dan 2) kelemahan: tidak semua orang dapat mengajukan
pembiayaan Lasisma ini jika tidak memenuhi syarat, yaitu bagi anggota yang
berpengasilan rendah, harus membentuk kelompok orang minimal terdiri dari lima
5 orang dan maksimal 20 orang
Tidak tersedia versi lain