Text
TERM BAKA (MENANGIS) DALAM AL-QUR'AN PERSPEKTIF M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH
Kata Kunci: Bakā, Al-Qur’an, Tafsĭr sl-Miṣbāḥ
Lafal bakā merupakan salah satu lafal yang digunakan Al-Qur’an untuk
mengungkapkan makna menangis. Terkait lafal menangis dalam Al-Qur’an, Allah
mengggunakan dua lafal yang berbeda, yaitu lafal bakā dan dama‘a. Bakā dan
dama‘a merupakan dua lafal yang berbeda redaksi namun memiliki makna yang
sama, yaitu menangis. Namun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan jika
ditinjau dalam pandangan tafsir. Berdasarkan hal tersebut, ada tiga permasalahan
yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: (1) Apa pengertian bakā
dalam Al-Qur’an?; (2) Bagaimana bentuk bakā dan penafsirannya dalam Tafsir alMisbah?; dan (3) Bagaimana analisis term bakā dalam Tafsir al-Misbah?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan tematik term dalam Tafsir alMisbah karya M. Quraish Shihāb. Tujuan penggunaan pendekatan ini yaitu untuk
mengetahui term yang digunakan Al-Qur’an untuk mengungkapkan makna
menangis. Penelitian tergolong dalam jenis penelitian kepustakaan (library
research). Dalam metode pengumpulan data, peneliti menggunakan metode
dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data dari sumber tertulis, baik
dari buku, artikel jurnal ilmiah atau dokumentasi tertulis lainnya sesuai dengan
tema yang diteliti. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis
ini dapat memberikan penjelasan serta pemaparan secara mendalam terhadap data
yang akan dikaji.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Bakā berasal dari bahasa Arab yang
memilkiki makna menangis. Lafal bakā disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak
tujuh kali yang tersebar di beberapa surah., (2) Selain kata bakā yang digunakan
Al-Qur’an untuk menunjukkan makna menangis, Al-Qur’an juga
mengungkapkannya menggunakan lafal yang berbeda, yaitu dama‘a yang
merupakan nama bagi sesuatu yang mengalir dari mata (air mata) atau bisa
dikatakan sifat dari menangis., (3) Dalam Tafsir al-Misbah, dari semua lafal bakā
yang disebutkan dalam Al-Qur’an memiliki arti yang sama yaitu menangis, hanya
saja perbedaannya hanyalah di situasi dan kondisi masing-masing individu. Jika
lafal bakā memiliki arti menangis dalam berbagai konteks ataupun keadaan, seperti
menangis yang disebabkan karena kesedihan, kegembiraan, atau menangis dalam
hal membohongi orang lain. Selain untuk lafal dama‘a lebih kepada artian
menangis dalam konteks kegembiraan, keterharuan dan menangis yang diakibatkan
oleh rasa sakit. Selain itu, konteks menangis dalam Al-Qur’an ada yang
diperbolehkan dan ada juga yang dilarang
Tidak tersedia versi lain