Text
REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM HUMOR PADA KUMCER LELUCON PADA KORUPTOR KARYA AGUS NOOR (ANALISIS SEMIOTIKA PERSPEKTIF ROLAND BARTHES)
Kata kunci: Humor, Korupsi, Semiotika
Permasalahan korupsi masih menjadi persoalan utama yang dihadapi
bangsa Indonesia. Berbagai upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan, namun
masih ada beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, salah satunya hambatan yang
bersumber dari kurangnya instrumen pendukung dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang membuat penanganan tindak pidana korupsi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Polemik tentang penindakan korupsi memicu seluruh elemen
masyarakat mulai dari pegawai, akademisi, pegiat antikorupsi, seniman, sampai
sastrawan untuk memberikan kritik terhadap perilaku korupsi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research). Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika
sastra. Semiotika adalah salah satu metode yang paling interpretatif dalam
menganalisis teks dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode
bergantung pada baik tidaknya peneliti dalam mengartikulasikan masalah yang
mereka teliti.
Gambaran korupsi pada kumcer lelucon para koruptor digambarkan dalam
2 macam kelompok, yakni menampilkan dampak dari perbuatan korupsi dan tingkah laku koruptor. Dalam penelitian ini, objek yang akan diteliti adalah dua cerpen
Agus Noor pada buku kumcer “Lelucon Para Koruptor” yang berjudul “Matinya
Seorang Penyair” dan “Bisnis Para Pembenci”. Humor yang merepresentasikan
kritik sosial tentang korupsi dalam kumcer tersebut adalah humor satire, guyonparikena, surealisme dan humor kelam.
Tidak tersedia versi lain