Text
KHUSUK DALAM SALAT : KAJIAN TAFSIR TEMATIK ATAS TAFSIR RUH AL-MA'ANI KARYA IMAM AL-ALUSI
Kata Kunci: Khusyuk, Salat, Tafsir Rūḥ al-Ma‘ānī
Fenomena yang terjadi dalam budaya dan agama menyangkut hubungan vertikal dengan
tuhannya dalam hal ibadah, terkadang juga masih menjadi konflik, seperti dalam ibadah yang
mengakibatkan hasutan dari penafsiran masyarakat terhadap khusyuk dalam salat. Maka dari itu
penting untuk menegaskan kembali tentang penafsiran ayat-ayat khusyuk dalam salat, sehingga
masyarakat tidak lagi memahami ayat Al-Qur’an secara sebagian, karena untuk memahami
sebuah ayat Al-Qur’an tanpa adanya penafsiran secara menyeluruh, akan mengakibatkan
kesalahpahaman dari makna asli ayat Al-Qur’an tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, ada dua pembahasan yang menjadi pokok kajian penelitian ini,
pertama, bagaimana al-Alūsī menafsirkan kata khusyuk dalam tafsir Rūḥ al-Ma‘ānī. Kedua, apa
saja kriteria khusyuk dalam salat menurut al-Alūsī dalam Rūḥ al-Ma‘ānī. Penelitian
menggunakan pendekatan tafsir dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Sumber
data yang utama diperoleh dari Tafsir Rūḥ al-Ma‘ānī dan buku, jurnal, artikel yang berkaitan dan
mendukung dan dapat menguatkan pembahasan.
Hasil dari penelitian ini ditemukan 17 ayat yang menjelaskan tentang kata khusyuk dalam
salat yang saling berkaitan dalam Al-Qur’an. Al-Alūsī menjelaskan bahwa khusyuk merupakan
kelembutan hati, serta pasrah di hadapan Allah. Khusyuk dalam pengertian ini bermakna umum,
meliputi aktivitas dalam dan di luar salat. Tujuan khusyuk di sini sangat penting, harus sesuai
dengan sikap, rukun salat, yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Kriteria khusyuk dalam AlQur’an yaitu, untuk bisa lebih mendekatkan diri, antara seorang hamba dengan tuhannya,
melaksanakan salat dengan benar, sesuai dengan sikap, orang yang khusyuk dalam salatnya ,
seperti halnya, pada saat berdiri menundukkan kepala ke arah tempat sujud, dalam artian agar
salat yang dikerjakan menjadi khusyuk
Tidak tersedia versi lain