Text
INTERNALISASII NILAI TASAWUF AL-GHAZALI DALLAM PEMBENTUKAN KARAKTER PEMUDA MELALUI MAJELIS DZIKIR DAN SHALAWAT AT-TAUFIQ SAMPANG
Kata Kunci: Internalisasi, Tasawuf Al-Ghazali, Pembentukan Karakter
Pembentukan karakter bisa terbentuk karena kebiasaan. Kebiasaan pada
pemuda di dapatnya dari kebiasaan pada saat masih kecil, faktor lingkungan
merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi terbentuknya karakter pada
pemuda.
Berdasarkan hal tersebut terdapat tiga pokok permasalahan yang menjadi
kajian dalam penelitian ini, yaitu: pertama apa saja nilai tasawuf Al-Ghazali yang
di ajarkan oleh Majelis dzikir dan shalawat At-Taufiq Sampang,keduabagaimana
proses penanaman nilai tasawuf Al-Ghazali yang diajarkan oleh Majelis dzikir
dan shalawat At-Taufiq Sampang, ketiga bagaimana implikasi nilai tasawuf AlGhazali dalam pembentukan karakter pemuda melalui Majelis dzikir dan shalawat
At-Taufiq Sampang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
fenomenologis. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Informasinya adalah ketua , mubalig, vokalis, dan pemuda Majelis
Dzikir dan Shalawat At-Taufiq Sampang. Sedangkan pengecekan keabsahan data
dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, kekuatan pengamatan, dan
triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, nilai tasawuf yang
diajarkan majelis yaitu: tasawuf tazkiyatun nafs (membersihkan jiwa) yaitu
tasawuf mujahadahriyadhah (latihan untuk tidak menuruti hawa nafsu). Kedua,
penanaman nilai-nilai tasawuf Al-Ghazali di mulai dari: (1) Pengetahuan moral:
hal ini dilakukan dengan belajar kitab Ihya Ulumuddin. (2) Perasaan moral: hal ini
membentuk Tasawuf Tazkiyatun Nafs, Tasawuf MujahadahRiyadhah, dilakukan
dengan cara berdzikir, bershalawat. (3) Tindakan moral: hal ini terbentuklah
karakter pemuda. Ketiga, implikasi dari penanaman nilai-nilai tasawuf al-Ghazali:
pemuda-pemuda memiliki tingkat kejujuran yang tinggi, meningkatkan
pengetahuan pemuda dalam hal keagamaan, menumbuhkan rasa tanggung jawab
dari diri pemuda, menumbuhkan rasa kepedulian dari dalam diri pemuda,
meningkatkan ketaqwaan (keimaman) pemuda.
Tidak tersedia versi lain