Text
PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX SMA HIDAYATUN NAJAH SAMIRAN PROPPO PAAMEKASAN
Kata Kunci : Problem Solving, Pembelajaran Bahasa Indonesia
Penelitian ini membahas tentang penerapan model Problem Solving dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Hidayatun Najah yang masih
kurang minat dalam kemampuan pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui belajar siswa kelas X SMA HIDAYATUN NAJAH
Samiran Proppo Pamekasan.
Ada tiga fokus penelitian yang mengkaji utama dalam peneliti ini, yaitu;
Pertama: Bagaimana penerapan model problem solving dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas X di SMA Hidayatun Najah Samiran Proppo Pamekasan.
Kedua, apa saja faktor yang mempengaruhi penerapan model problem solving
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X di SMA Hidayatun Najah Samiran
Proppo Pamekasan.
Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Sumber data yaitu guru pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Siswa kelas X SMA Hidayatun Najah. Analisis data menggunakan reduksi
data, penyajian data, dan verifikasi. Data yang diperoleh di cek keabsahan datanya
dengan memperpanjang keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama penerapan model Problem
Solving dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA hidayatun najah
melalui 3 tahapan diantaranya kegiatan awal seperti mempersiapkan bahan ajar
dan RPP, kegiatan inti penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan
langkah-langkah model problem solving yaitu guru membagi siswa dalam bentuk
beberapa kelompok, guru memberikan permasalahan dan siswa ditugaskan untuk
memecahkan masalah tersebut, siswa menetapkan hipotesis serta menguji
kebenaran hipotesis tersebut, menarik kesimpulan serta mempresentasikan hasil
jawaban, dan kegiatan penutup dalam hal ini guru memberikan evaluasi
pembelajaran dengan memberikan tugas tambahan serta ulangan harian. tiga
tahapan tersebut dilakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat oleh
guru dengan memperhatikan capaian dan indikator pembelajaran. Kedua, faktor
yang mempengaruhi penerapan model problem solving: Faktor penghambat yaitu
siswa yang masih kurang percaya diri atas apa yang ingin mereka kemukakan,
keyakinan dalam artian siswa yang masih kurang yakin tentang ide yang mereka
temukan dan model ini memerlukan banyak waktu. faktor Pendukung, guru
memberikan dukungan kepada siswa agar siswa percaya diri dan yakin atas apa
yang sudah mereka kerjakan, guru mengatur waktu agar sesuai dengan waktu
yang ditentukan, guru lebih sering melatih siswa dengan memberikan soal-soal
karena semakin sering siswa diberikan latihan maka siswa akan terbiasa dan lebih
paham.
Tidak tersedia versi lain