Text
ANALISIS ASIMETRIS INFORMASI PADA AKTIVITAS JUAL BELI SAPI DI DESA BULAY DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Kata Kunci: Transaski, Jual Beli, Asimetris Informasi
Dalam transaski jual beli terdapat salah satu pihak yang memiliki infomasi
lebih mengenai barang yang diperjual belikan, istilah tersebut disebut dengan
asimetris informasi jual beli. Penelitian ini dilakukan di Desa Bulay Kecamatan Galis
Kabupaten Pamekasan, yang dilatarbelakangi bahwa transaski jual beli sapi
merupakan salah satu aktivitas kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian
masyarakat Desa Bulay.
Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat tiga permasalahan yang menjadi
kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu : Pertama, bagaimana transaski jual beli sapi
di Desa Bulay, kedua, bagaimana analisis asimetris informasi pada transaksi jual beli
sapi di Desa Bulay, dan ketiga bagaimana tinjauan ekonomi Islam pada praktek
asimetris informasi dalam aktivitas jual beli sapi di Desa Bulay.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
kualitatif. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Informasinya adalah peternak sapi, pedagang sapi dan tokoh agama di
Desa Bulay. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan
keikutsertaan, tringulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Transaksi jual beli sapi di
Desa Bulay adanya unsur kerelaan yang dilakukan antara peternak dan pedagang dan
menggunakan akad murabahah. Transaski tersebut memenuhi rukun dan syarat jual
beli yaitu akad, ada penjual, pembeli dan barang yang diperjual belikan serta terjadi
proses tawar menawar. Kedua, analisis asimetris informasi pada jual beli sapi di Desa
Bulay termasuk ke jenis Adverse Selection dimana pedagang yang memilki informasi
lebih dibandingkan dengan pihak lainnya pada transaski jual beli yakni mengenai
harga jual beli sapi, dan tambahan informasi mengenai pengecekan kodisi sapi.
Ketiga, tinjauan Ekonomi Islam pada asimetris informasi dalam aktivitas jual beli
sapi di Desa Bulay tidak diperbolehkan karena mengambil kesempatan mendapat
keuntungan yang lebih dengan memanfaatkan pengetahuan yang lebih dari pedagang.
adanya ketidak seimbangan informasi dari pihak pedagang dapat merugikan pihak
peternak yang pengetahuannya lebih sedikit, informasi yang disampaikan kepada
peternak tidak secara terbuka/jujur.
Tidak tersedia versi lain