Text
STRATEGI PENERAPAN BUDAYA BERBASIS ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 1 PAMEKASAN
ABSTRAK
Rossalia Putri Andara, 2021. Strategi Penerapan Budaya Berbasis Islam Di
Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 1 Pamekasan. Skripsi, Manajemen
Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah. IAIN Madura. Pembimbing : Dr. H.
Achmad Muhlis, M.A
Kata Kunci : Strategi, Penerapan, Budaya Islam
Tujuan dan fungsi pendidikan mengembangkan kemampuan, membentuk
watak danperadab dan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Proses pendidikan harus juga menuju manusia yang berakhlak
mulia. Sekolah sebagaipunggung peradaban,dipercaya sebagai tempat rekayasa
budaya yang efektif, memiliki peran dan fungsi untuk mengembangkan,
melestarikan,dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada peserta didiknya.
Sehingga ada proses timbal balik antara kedua belah pihak yang bermuara pada
interaksi siswa dengan guru itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan
pengembangan budaya islami di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 1
Pamekasan dan bagimana solusi faktor penghambat strategi penerepan budaya
berbasis Islam di SMP Muhammadiyah 1 Pamekasan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, pelaksanaan pengembangan budaya islami di SMP
Muhammadiyah dilakukan setiap hari atau dilakukannya pembiasaan. Namun,
karena dalam situasi masa pandemi, kegiatan rutinitas harian ini harus di bagi
beberapa shift atau sesi. Sehingga, mengurangi jumlah siswa yang berperan dalam
mengembangkan budaya islami, sementara pada biasanya hampir seluruh warga
sekolah menerapkan kegiatan ini. Dan, tertundanya beberapa kegiatan yang salah
satu diantaranya adalah latihan khutbah, imtaq, dan tapak suci. Namun di sisi lain,
penerapan budaya berbasis islam di sini masih berjalan seperti pada materi akidah,
fiqih, sejarah, maupun tauhid. Meskipun proses pembelajarannya masih bersifat
daring yang terbatas jumlah siswanya, para guru di SMP Muhammadiyah 1
Pamekasan ini sudah memaksimalkan mungkin dalam proses belajar
mengajarnya, sehingga anak-anak masih bisa menerima proses penerapan budaya
berbasis islam yang memang menjadi rutinitas harian di sekolah ini. Akan tetapi,
karena sekolah memiliki kebijakan, maka tetap dilaksanakan sholat dhuha
berjama’ah hanya di hari senin dan selasa, dan di lanjutkan tahfidz. Selain sholat
dhuha, ada kegiatan imtaq dan tapak suci.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada saat proses penerapan
berlangsung, terdapat beberapa indikasi yang tidak bisa di sama ratakan. Sebab
semua siswa di SMP Muhammadiyah 1 Pamekasan ini tidak lahir dari keluarga
yang memiliki latar belakang yang sama. Semua berproses bersama di sekolah.
Baik dari latar belakang siswa yang dari keluarga semi pesantren, yang sudah
membiasakan mengerjakan rutinitas harian di sekolah sama seperti di rumahnya,
maupun yang tidak sama sekali. Dan, tugas seorang pendidik yang pada dasarnya
mengayomi siswa dari tidak bisa sampai bisa, dari bisa sampai menjadi luar biasa
itu adalah kunci berhasilnya menerapkan suatu proses pembelajaran
Tidak tersedia versi lain