Text
TRADISI NYEKAR SEBAGAI PENINGKATAN SIFAT RELIGIUS MASYARAKAT DI BATU AMPAR PROPPO PAMEKASAN
ABSTRAK
Arini Farhatin, 2021, Tradisi Nyekar sebagai Peningkatan Sifat Religius Masyarakat Di Batu
Ampar Proppo Pamekasan, Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyah IAIN Madura, Dosen Pembimbing: Dra. Hj. Waqiatul Masrurah, M.Si.
Kata Kunci: Tradisi, Nyekar, Sifat Religius, Masyarakat.
Tradisi nyekar adalah mendatangi kuburan seseorang yang telah wafat untuk
membacakan doa untuk orang yang ada didalam kuburan tersebut dan juga diringi dengan
menaburkan bunga diatas makam tersebut. Nyekar sendiri sudah ada sejak lama, sebenarnya
tidak harus sebelum bulan ramadhan. Berkunjung ke makam bisa kapan saja sebagai salah satu
cara untuk mengingat kematian dan mendoakan yang sudah disemayamkan di tempat tersebut.
Nyekar disebut juga dengan ziarah yang mana berarti salah satu praktik sebagian umat Islam
yang mempunyai makna moral yang penting. Ziarah juga dilakukan oleh sebagian orang ke
tempat suci dan penting bagi keyakinan hatinya. Tujuannya sama yaitu untuk mengingat
kematian dan mendoakan orang yang sudah disemayamkan di tempat tersebut.
Dalam penelitian ini dari penjelasan diatas maka memunculkan rumusan masalah
sebagai berikut, 1) Bagaimana deskripsi tradisi nyekar di astah pasarean Batu Ampar Proppo
Pamekasan? 2) Bagaimana indikator religiuitas masyarakat di Batu Ampar Proppo Pamekasan?
3) Bagaimana dampak tradisi nyekar dapat meningkatkan religiuitas masyarakat di Batu Ampar
Proppo Pamekasan?.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang
memaparkan data secara deskriptif. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi dan
dukomentasi. Informannya adalah masyarakat sekitar, tukang parkir, penjual makanan dan
minuman, petugas parkir dan kebersihan yang ada di astah pasarean Batu Ampar, pemilik Batu
Ampar, penjual di sekitar Batu Ampar, juru kunci Batu Ampar, petugas kebersihan Batu
Ampar, dan penjaga parkir Batu Ampar. Sedangkan data yang dianalisis dengan cara
mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya tradisi nyekar sebagai peningkatan sifat
religius di Batu Ampar mampu meningkatkan sifat religius masyarakat sekitar Batu Ampar
kepada ketuhannya. Disamping itu mereka juga sering membaca Al-Quran, menghatamkan
AlQuran 30 juz, sholat berjamaa`ah di masjid, membantu sesama, dan berperilaku tawaddhu`
kepada para auliya`. Sedangkan yang menjadi pendorong masyarakat sekitar untuk senang
beribadah kepada Allah dan melakukan hal-hal positif lainnya adalah tergantung usaha dari
para petugas dan pengelola astah Batu Ampar sendiri kepada masyarakat sekitar, karena
keterbukaannya kepada pengunjung dan masyarakat sekitar. Sehingga mendorong masyarakat
untuk senang berziarah, yang mana dengan berziarah disini dapat mendorong perilaku-perilaku
religius kepada tuhannya.
Tidak tersedia versi lain