Text
PENERAPAN SOLUTION FOCUSED BRIEF COUNSELING (SFBC) UNTUK MENGURANGI PROKRASTINASI BELAJAR DI SMP SABILUL IHSAN PAMEKASAN
ABSTRAK
Muhammad Sholeh Huddin, 2021, Penerapan Solution Focused Brief Counseling Untuk Mengurangi Prokrastinasi Belajar Di SMP. Sabilul Ihsan Pamekasan, Skripsi, Program Studi Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura (IAIN), Pembimbing: H. Muhammad Jamaluddin, M.Pd
Kata Kunci: Solution Focused Brief Counseling (SFBC), Prokrastinasi Belajar
Solution Focused Brief Counseling (SFBC) adalah konseling tanpa menggali masa lalu seseorang melainkan berfokus pada solusi yang diinginkan yang tidak memberatkan mental seseorang. Dan Prokrastinasi Belajar adalah suatu gangguan yang dialami oleh peserta didik dalam mengerjakan tugasnya yaitu menunda-nunda dalam mengerjakan tugas.
Sesuai dengan pemaparan diatas maka rumusan masalah yang terkandung dalam kajian penelitian ini yaitu apakah Solution Focused Brief Counseling (SFBC) dapat mengurangi Prokrastinasi Belajar Di SMP. Sabilul Ihsan Pamekasan?
Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian dengan pendekatan action research atau penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling dan dipaparkan dengan kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling ini sesuai dengan Kemmis dan mc Taggart dimana dalam penelitian ini menggunakan 2 siklus. Sumber data yang diperoleh oleh peneliti dengan menyebarkan angket untuk memperoleh data peseta didik yang prokrastinasi dan direkap dengan menggunakan tabulasi. Dan dipaparkan secara kualitatif pelaksanaan konseling dan hasil pencapaian konseling secara menyeluruh.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Solution Focused Brief Counseling dapat digunakan untuk mengurangi prokrastiansi belajar pada paserta didik. Dari hasil Instruemen yang direkap rata-rata pemilaian adalah 41% untuk siklus 1, dan 52% untuk siklus 2. Pendapatan peserta didik biatas rata-rata karena konseli mendapatkan nilai 44% dan 38%. Sedangkan dalam siklus 2 konseli mendapatkan nilai 53% dan 50%. Dari hasil penilaian tersebut konseli mendapatkan nilai diatas rata-rata. pendekatan ini konselor pada tahap akhir memfasilitasi pemahaman tentang dampak yang ditimbulkan dan solusi berasal dari kemauan konseli sendiri untuk berubah lebih baik kedepan.
Tidak tersedia versi lain