Text
KEGIATAN PENGAJIAN AHAD PAGI DALAM MENINGKATKAN SPIRITUALITAS SISWA KELAS VII DI MTsN 1 PAMEKASAN
ABSTRAK
Ulfatul Hasanah, 2021, Kegiatan Pengajian Ahad Pagi dalam Meningkatkan Spiritual Siswa Kelas VII di MTsN 1 Pamekasan, Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura (IAIN Madura), Dosen Pembimbing: Drs. H. Zainol Hasan, M.Ag.
Kata kunci: Pengajian Ahad Pagi, Spiritual.
Pendidikan tidak hanya berfungsi dalam meningkatkan intelektual peserta didik tetapi juga spiritual yaitu menjadikan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlaq mulia. Sekolah formal berkontribusi untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan menyelenggarakan pendidikan non formal salah satunya melalui kegiatan pengajian Ahad pagi yang diadakan oleh MTsN 1 Pamekasan. Adanya kegiatan pengajian Ahad pagi diharapkan dapat meningkatkan spiritual siswa khususnya kelas VII.
Penelitian ini memiliki tiga fokus yaitu: Pertama, bagaimana pelaksanaan kegiatan pengajian Ahad pagi di MTsN 1 Pamekasan. Kedua, bagaimana bentuk-bentuk peningkatan spiritual siswa kelas VII setelah kegiatan pengajian Ahad pagi di MTsN 1 Pamekasan. Ketiga, apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan pengajian Ahad pagi dalam meningkatkan spiritual siswa kelas VII di MTsN 1 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus berupa deskriptif. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara semi terstruktur, observasi non partisipan dan dokumentasi, sedangkan yang menjadi informan adalah pembina osis, guru PAI dan siswa kelas VII. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui triagulasi sumber dan waktu.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: Pertama, pelaksanaan pengajian Ahad pagi dilihat dari unsur-unsurnya yaitu da’i: guru mapel PAI yang membuka pengajian dengan salam, absensi, menyampaikan tausiyah dan ditutup dengan do’a, mad’u: siswa kelas VII, materi: ruang lingkup akidah, fikih dan akhlak, media: lisan (membaca Al-Qur’an, tahlil dan tausiyah), tulisan (kitab suci Al-Qur’an), dan akhlak (tingkah laku da’i) dan metode: metode ceramah, praktek, tanya jawab dan mauidzah hasanah. Kedua, bentuk-bentuk peningkatan spiritual siswa kelas VII yaitu mendorong tumbuhnya (1). Kepribadian Rabbani yaitu melalui kegiatan tahlil (dzikir) (2). Kepribadian Qurani yaitu melalui kegiatan membaca Al-Qur’an (3). Kepribadian Mushalli yaitu melalui kegiatan sholat duha, dan (4). Mendorong tumbuhnya karakter bertaubat yaitu dengan kegiatan tahlil dan tausiyah. Ketiga: faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pengajian Ahad pagi di MTsN 1 Pamekasan yaitu: a). faktor internal: antusias siswa yang tinggi untuk mengikuti kegiatan pengajian Ahad pagi. b). Faktor eksternal: lingkungan sekolah yaitu program kegiatan pengajian Ahad pagi wajib diikuti oleh semua siswa MTsN 1 Pamekasan dan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Faktor penghambat a). Faktor internal yaitu adanya rasa malas pada diri siswa. b). Faktor eksternal yaitu adanya pandemi covid-19 dan faktor lingkungan siswa baik dari faktor keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Tidak tersedia versi lain