Text
PEMEROLEHAN MORFOLOGI BAHASA PERTAMA ANAK USIA DINI DI DESA PAKANDANGAN BARAT KECAMATAN BLUTO KABUPATEN SUMENEP
ABSTRAK
Nanik Kuswardina, 2020, Pemerolehan Morfologi Bahasa Pertama Anak Usia Dini Di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, Skripsi, Program Studi Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pembimbing : Masyitah Maghfirah Rizam, SS.M.Pd
Kata Kunci : Pemerolehan Morfologi Bahasa, Bahasa Pertama, Anak Usia Dini
Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses pemerolehan bahasa, yang berkenaan dengan bahasa pertama atau bahasa ibu yang berlangsung pada seorang anak. Pada pemerolehan bahasa kematangan kognisi merupakan salah satu penentu kecepatan dan keberhasilan seorang anak. Pandangan ini diperkuat oleh sajian mengenai pemerolehan bahasa yang dipilah menjadi konsep pemerolehan bahasa, faktor-faktor penentu pemerolehan dan perkembangan bahasa. Serta dalam pemerolehan bahasa perkembangan bahasa anak juga merupakan kunci utama dalam memperoleh sebuah bahasa.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka ada tiga fokus penelitian yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini, yaitu : Pertama, bagaimana pemerolehan bahasa pertama anak usia dini pada aspek morfologi di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep; Kedua, bagaimana faktor yang mempengaruhi pemerolehan morfologi bahasa pertama anak usia dini di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.
Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data adalah anak usia dini yaitu usia 1 tahun, usia 2 tahun, usia 3 tahun, usia 4 tahun, dan usia 5 tahun. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui triangulasi. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemerolehan morfologi bahasa pertama anak usia dini dan faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa pertama anak usia dini. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara yang terdiri dari wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur, teknik observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : pertama, pada anak usia dini dengan usia 1 tahun morfem yang digunakan masih nonsense, pada usia 2 tahun morfem atau kata yang diucapkan masih berupa suku kata, karena masih dalam tahap perkembangan alat ucap, pada usia 3 tahun imbuhan sudah mulai terlihat pada bentuk kata seperti prefiks, sufiks dan konfiks. Pada usia 4 tahun kata yang diucapkan sudah lengkap, dan pada usia 5 tahun pengucapan morfem atau kata sudah sempurna, baik dalam pengucapan kata yang berimbuhan sufiks, prefiks, dan konfiks. Kedua, perkembangan bahasa anak usia dini lebih dominan terhadap adanya faktor behaviorisme.
Tidak tersedia versi lain