Text
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 PAMEKASAN
ABSTRAK
Winda Erina Damayanti, 2021, Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Bimbingan Konseling di SMP Negeri 1 Pamekasan, Skripsi, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Dosen Pembimbing: Dr. Buna’I, S. Ag. M.Pd
Kata Kunci : Peran Kepala Sekolah, Kompetensi Guru Bimbingan Konseling
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya, baik kegiatan pengajaran, pelatihan maupun kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Artinya tercapai tidaknya tujuan pendidikan bergantung kepada tanggung jawab kepala sekolah. Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan pendidikan, maka kepala sekolah memiliki peran dalam layanan bimbingan konseling.Kepala sekolah berperan sebagai pemimpin pendidikan, administrator pendidikan dan supervisor pendidikan yang turut menentukan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Peran dan tanggung jawab kepala sekolah sangatlah penting dalam proses bimbingan dan konseling, oleh sebab itu peran dan tanggung jawab kepala sekolah yang efektif dan optimal, akan mendorong semangat guru BK untuk meningkatkan kompetensinya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini yaitu: pertama, apa upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru BK di SMP Negeri 1 Pamekasan; kedua,apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru BK di SMP Negeri 1 Pamekasan; ketiga, bagaimana keadaan kompetensi guru BK setelah adanya upaya dari kepala sekolah di SMP Negeri 1 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informasinya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru BK. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan menggunakan tringulasi sumber dan tringulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, upaya yang dilakukan kepala sekolah yaitu mengadakan rapat koordinasi dengan melibatkan waka kesiswaan, guru BK dan para staf yang lain, melakukan pembinaan kepada guru BK dalam pembuatan buku pribadi siswa, mengadakan rapat-rapat terbatas yang itu juga sekalian mengevaluasi kinerja guru BK termasuk bagaimana upaya meningkatkan kinerjanya, mengikutsertakan guru BK melaksanakan kegiatan rutin MGBK, meminta guru BK secara bergilir mewakili pendelegasian untuk acara-acara seperti workshop, diklat dan sebagainya; kedua, yang menjadi faktor pendukung yaitu hubungan kerjasama antara kepala sekolah dengan guru BK yang baik, adanya peran dan dukungan dari kepala sekolah, pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai terhadap kebutuhan kinerja guru BK. Sedangkan untuk faktor penghambat waktu yang bisa di bilang terbatas, kesempatan untuk mengikuti pelatihan, workshop tidak semua guru BK bisa mengikuti secara bersama tetapi hanya satu atau dua perwakilan saja dari guru BK yang di pilih; ketiga, keadaan kompetensi guru BK yaitu adanya kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran, wali kelas dan orang tua, mengatasi siswa yang bermasalah dengan melakukan pendekatan dan mengadakan lebih dari satu kali pertemuan untuk pelayanan konseling, selain itu administrasi dan kelengkapan fasilitas yang ada di ruang BK yang tadinya tidak sesuai disesuaikan.
Tidak tersedia versi lain