Text
PEMBINAAN KEAGAMAAN SISWA MELALUI KAJIAN KITAB KUNING DI SMPI MAMBAUL ULUM BATU AMPAR GULUK-GULUK SUMENEP
ABSTRAK
Magfiroh, 2019, Pembinaan Keagamaan Siswa Melalui Kajian Kitab Kuning Di SMPI
Mambaul Ulum Batuampar Guluk-Guluk Sumenep, Tesis, Program Magister Pendidikan
Agama Islam Pascasarjana IAIN Madura,
Pembimbing Dr. H. Zahid, M.Ag dan Dr.Maimun, S.Ag., M.H.I.
Kata kunci: Pembinaan keagamaan, siswa, kitab kuning
Pembinaan keagamaan merupakan sebuah usaha, proses, perencanaan untuk
menumbuhkan, memelihara, membina dan meningkatkan tata keimanan dan kedekatan
manusia dengan tuhannya, sesama manusia dan lingkungannya sebagai bentuk pemahaman
dan penghayatan manusia terhadap tuhannya.Pembinaan keagamaan berisi muatan
pendidikan agaman yang dapat di implentasikan melalui berbagai jenis pendidikan yakni
pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal yang mengacu pada
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Penelitian ini berupaya untuk mengesplorasi pembinaan keagamaan terhadap siswa
dengan bertumpu pada tiga fokus penelitian yaitu; 1). Bagaimana penerapan pembinaan
keagamaan siswa melalui kajian kitab kuning di SMPIMambaul Ulum Batu Ampar?, 2).
Bagaimana bentuk-bentuk pembinaan keagamaan siswa melalui kajian kitab kuning di SMPI
Mambaul Ulum Batu Ampar?, 3). Bagaimana hasil pembinaan keagamaan siswa melalui
kajian kitab kuning di SMPI Mambaul Ulum Batu Ampar?.Lokasi penelitian yang dipilih
ialah SMPI Mambaul Ulum Batu Ampar Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep.
Analisis data menggunakan analisis data kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan 1). Pembinaan keagamaan di SMPI Mambaul Ulum
Batuampar dengan kajian kitab kuning yaitu kitab Fathul Qarib dilaksanakan secara rutin
setiap minggu. Selain mengkaji kitab Fathul Qarib, dalam kegiatan pembinaan siswa juga
membaca tahlil bersama sebagai ibadah dan tambahan pengetahuan keagamaan. 2). Bentuk
pembinaan keagamaan berbasis kitab tidak pada ranah mengajarkan siswa untuk bisa
membaca kitab, mengartikan atau menghafal bacaan kitab. Tetapi lebih pada bagaimana
memberikan pemahaman kandungan kitab danmampumempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Metode yang digunakan wetonan atau bandongan dan metode hafalan atau
Hafidz, serta dengan metode simulasi atau praktek. 3). Hasil pembinaan memberikan
menghasilkan: a). Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa di dalam memahami
dan menerapkan ajaran Islam terutama di bidangfiqih ibadah. b). Orang tua merasa senang
dengan adanya kegiatan kajian kitab karena dapat memberikan kegiatan positif dan
menambah pengetahuan anaknya.
Studi ini sesungguhnya masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Studi ini
hanya mengkaji bagaimana pembinaan keagamaan terhadp siswa sebagai salah satu bentuk
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami ilmu Agama.
Dengan demikian, studi ini masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan dalam
bentuk-bentuk penelitian lain.
Tidak tersedia versi lain