Text
PENERAPAN LAYANAN MEDIASI OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK ANTARSISWA DI MAN 2 PAMEKASAN
ABSTRAK
Arista Faradina Ika Putri, 2020, Penerapan Layanan Mediasi oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyelesaikan Konflik Antarsiswa di MAN 2 Pamekasan, Skripsi, Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pembimbing: Dr. H. Ali Nurhadi, M.Pd
Kata kunci: Layanan Mediasi, Konflik
Setiap permasalahan atau konflik antar siswa guru BK tentunya mempunyai cara tersendiri, salah satunya dengan layanan mediasi oleh guru BK dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami. Dalam penerapannya layanan mediasi tentunya ada faktor yang menghambat berjalannya suatu layanan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada 3 fokus penelitian yang menjadi pokok penelitian ini, yaitu :Pertama, bagaimana Penerapan Layanan Mediasi oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyelesaikan Antarsiswa di MAN 2 Pamekasan. Kedua, apa saja Faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antar siswa di MAN 2 Pamekasan. Ketiga, apa saja Faktor penghambat yang dialami guru bimbingan dan konseling dalam menerapkan layanan mediasi di MAN 2 Pamekasan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis diskriptif. Sumber data yang di peroleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Kemudian data tersebut di analisis dengan analisis data melalui 1. reduksi data meliputi checking (pengecekan), editing data ( pengeditan data ), 2. display data ( penyajian data) 3. Penarikan kesimpulan (verification). Kemudian seluruh data di cek keabsahaannya dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamat dan juga triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, layanan mediasi di MAN 2 Pamekasan sudah melalui prosedur yang sudah dirancang sebagaimana mestinya dan sesuai dengan tata cara layanan mediasi, yang dimana akan dilakukan pemanggilan dari masing-masing pihak yang terlibat lalu dipertemukan untuk penyelesaian masalah. layanan mediasi apabila sudah tidak bisa diselesaikan melalui oleh guru BK sebagai mediator, maka akan dilakukan kerjasama dengan beberapa pihak yaitu wali kelas, orang tua dan kepala sekolah dalam membantu menyelesaikan masalah siswa.apabila sudah terjadi layanan mediasi maka tidak boleh ada pihak lain yang tidak terlibat mengetahui konflik yang sedang terjadi, yang dimana disini asas kerahasiaan dalam BK ini sangat dipegang teguh. Kedua, konflik antarsiswa di MAN 2 Pamekasan hampir terjadi setiap waktu terutama saat jam istirahat dan ketika tidak ada guru saat KBM. Faktor yang sering terjadi adalah saling mengejek antarsiswa yang pada awalnya hanya bercanda namun berujung perselisihan, faktor utama terjadinya konflik adalah emosional siswa yang belum bisa sepenuhnya terkontrol kesalah pahaman dan ego siswa merupakan faktor utama konflik terjadi, konflik berat sering terjadi berawal dari konflik ringan yang berkelanjutan. Ketiga, faktor internalnya, yaitu kemampuan guru BK dalam menjalankan layanan mediasi, sehingga guru BK harus selalu melakukan evaluasi program kerjanya. Dan kepala sekolah selaku supervisor selalu memberi arahan kepada guru BK akan kopetensi dan kinerja guru BK tersbut. hambatan yang paling sering ditemui adalah ketidak jujuran siswa terhadap apa yang disampaikan sehingga guru BK harus mengkaji lebih dalam lagi konflik yang sedang terjadi pada siswa tersebut. sarana dan prasarana dalam layanan mediasi kurang efisien sehingga kurang adanya asas kerahasiaan. Sehingga memakai ruang tamu yang dimana ketika ada tamu datang, maka proses mediasi akan terkendala.
Tidak tersedia versi lain