Text
UPAYA PENGEMBANGAN DIRI SANTRI MELALUI ORGANISASI PONDOK PESANTREN PUTRI AL-AMIEN PRENDUAN (STUDI ANANLISIS PROGRAM KERJA BAGIAN PENGAJARAN)
ABSTRAK
RomizatusSofiyana, 2020, Upaya Pengembangan Diri Santri Melalui Organisasi
Pondok Pesantren Putri I Al-Amien Prenduan (Studi Analisis Program
Kerja Bagian Pengajaran), Tesis, Program Magister Pendidikan Agama
Islam Pascasarjana IAIN Madura, Pembimbing: Dr. Zainuddin Syarif,
M.Ag. dan Dr. Atiqullah, M.Pd.
Kata kunci: pengembangan diri, santri, OSPA (BAPENJAR).
Permasalahan dalam penelitian ini adalah; pertama, bagaimana
penyusunan program kerja bagian pengajaran dalam upaya pengembangan diri
santri? Kedua, bagaimana respon santri terhadap program kerja bagian pengajaran
dalam upaya pengembangan diri santri? Ketiga, bagaimana pelaksanaan program
kerja bagian pengajaran dalam upaya pengembangan diri santri? Dan Ke empat,
apa saja factor pendukung dan penghambat pada pelaksanaan program kerja
bagian pengajaran dalam upaya pengembangan diri santri?. Untuk menjawab
permasalahan ini, dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan jenis
fenomenologis. Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren Putri I al-Amien yang
terletak di Desa Prenduan kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi
terhadap sejumlah sumber terkait. Analisis data dilakukan selama dan setelah
penelitian berlangsung. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama,Penyusunan program kerja
organisasi santri pondok Pesantren putri I al-Amien (OSPA) Prenduan bagian
pengajaran (BAPENJAR) melibatkan beberapa pihak yaitu pengesahan dari
pengasuh, harus dihadiri dan disetujui oleh Ustadzah dari majelis pertimbangan
organisasi (MPO), harus dihadiri oleh konsultan (ustadzah), pengurus OSPA
bagian pengajaran (BAPENJAR) dan naskah program kerja BAPENJAR periode
sebelumnya. Kedua, Para santri mendukung dan merasa perlu agar program kerja
OSPA bagian pengajaran di pertahankan, agar kualitas keilmuan santri semakin
bertambah dan mampu bersaing dengan lulusan pendidikan di luar pondok
pesantren. Ketiga, pelaksanaan program kerja berjalan secara kondusif dengan
dihadiri oleh pengasuh, konsultan, ustadzah, pengurus dan anggota OSPA .
Keempat, faktor pendukungnya yaitu adanya dukungan dari Pengasuh, MPO dan
Konsultan, sarana dan prasarana serta kerjasama semua pengurus. Sedangkan
faktor penghambatnya yaitu ketika pelaksanaan kegiatan terjadi mati lampu,
hujan, santri datang terlambat dan santri (petugas) tidak hafal teks/materi.
Berdasarkan uraian di atas, OSPA sebagai organisasi yang ada di bawah
naungan pondok Pesantren Putri I al-Amien Prenduan sangat layak untuk
dipertahankan dan dikembangkan. Diantara aspek yang perlu dipertahankan
adalah program kerja khusus yang memotivasi untuk pengembangan diri santri.
Sedangkan diantara aspek yang perlu dikembangkan adalah sarana dan prasarana
agar pelaksanaan program kerja tetap berjalan.
Studi ini hanya mengkaji pengembangan diri santri melalui OSPA yang
adadi Pondok Pesantren. Kenyataannya Pondok Pesantren memiliki banyak
keunikan yang sangat urgen untuk dikaji. Dengan demikian, masih tersedia ruang
kosong bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang langgar.
Tidak tersedia versi lain