Text
STRATEGI PONDOK PESANTREN SALAF DAN KHALAF DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MENGHAFALKAN AL-QUR'AN (Studi Komparatif Pada Lembaga Tahfidzul Qur"an (LTQ) Pondok Pesantren Ibnu Ali Pasean Pamekasan dan Markaz Dirasat Qur'aniyah (MDQ) Darul Ulum Pondok Pesantren Banyuanyar Pamekasan)
ABSTRAK
Khofif, 2020, strategi pondok pesantren salaf dan khalaf dalam mengingatkan
motivasiMenghafal Al-Qur’an: studi kompratif pada Lembaga Tahfidzul
Qur’an (LTQ) Pondok Pesantren Ibnu Ali Pasean Pamekasan dan Markaz
Dirosah Qur’aniah (MDQ) Pondok Pesantren Darul Uum Banyuanyar
Pamekasan. Tesis, Program Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana IAIN
Madura, Pembimbing: (I) Dr. H. Zainuddin Syarif, M. Ag, (II) Dr. H.
Mohammad Hasan, M.Ag
Kata kunci: Strategi, Peningkatan, Motovasi
Dalam proses menghafal Al-Qr’an, motivasi merupakan salah satu aspek
dinamis yang sangat penting. Dengan adanya dorongan dan motivasi dalam diri,
proses menghafal Al-Qur’qn akan lebih terarah dan maksimal. Ada sebagian dari
santri yang kurang ber prestasi bukan di sebabkan oleh kemampuannya yang
lemah, akan tetapi di karenakan tidak adanya motivasi untuk belajar. Dengan
demikian bisa di katakan santri yang berprestasi rendah belum tentu di sebabkan
oleh kemampuannya yang rendah. Akan tetapi bisa saja karena karena kurangnya
motivasi dan dorongan dalam diri santri tersebut. Oleh karna itu, Pengasuh
pondok pesantren harus memiliki strategi dalam meningkatkan motivasi santri
dalam menghafal Al-Qur’an, supaya santri yang malas, dan bosan, dalam
menghafal tidak berhenti di tengah jalan. Fokus penelitian ini adalah : 1)
Bagaimana strategi meningkatkan motivasi Menghafal Al-Qur’an di LTQ dan
MDQ, 2). Bagaimana menigkatkan Motivasi Menghafal Al-Qur’an di LTQ dan
MDQ, 3). Bagaimana dampak Meningkatkan Motivasi Menghafal Al-Qur’an di
LTQ dam MDQ, terhadap keberhasilan meng hafal Al-Qur’an di LTQ dan MDQ.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian studi
Komparatif, dan menggunakan rencangan Fenomenologi. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan 1) wawancara, 2) observasi, 3)
dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dalam penilitian menggunakan: 1)
Kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas), 2) Kriteria Keteralihan (Tranferbilitas),
3) Kriteria Ketergantungan (Dependebilitas), 4) Kriteria Kepastian
(Konfirmabilitas).
Hasil penilitian menunjukkan bahwa, 1) Motivasi santri dalam menghafal AlQur’an adalah: a) intrinsik: ingin menjaga A-Qur’an, ingin meneladani Nabi
Muhammad, menghafal Al-Qur’an merupakan fardhu kifayah, dan ada
kenikmatan tersendiri dalam menghafal Al-Qur’an. b) Motivasi. Ekstrinsik
berupa: dorongan dari orang tua, dorongan dari teman, ingin masuk syurga, dan
ingin mengajarkan Al-qur’an, 2) strategi menigkatkan Motivasi manghafal AlQur’an adalah : a) strategi Umum, Sebagai berikut: memberikan tausiyah,
Beasiswa/Hadiah, Punishment, Pujian, dan Mendatangkan motivator. b) strategi
khusus, sebagai berkut: metode yang di pakai dalam menghafal Al-Qur’an,
Metode Wahdah dan Muroja’ah, Kebijakan pondok, dan Pengaturan waktu. 3)
Dampak strategi yang Dilakukan oleh pondok tahfidz terhadap keberhasilan
menghafal Al-Qur’an adalah sebagai berikut: a) strategi yang dilakukan
mempunyai dampak pada: a) dampak bagi Santri: santri lebih cepat dalam
menyelesaikan hafalan, Santri lebih termotivasi dalam menghafal, tingkat
kegagalan santri cenderung menurun. b) Dampak bagi lembaga; mendapat
kepercayaan masyarakat, mendapat kepercayaan dari berbagai pondok tahfidz
baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Tidak tersedia versi lain