Text
PERANAN KIAI POLITIK DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH (STUDI KEPEMIMPINAN KELUARGA KH. BADRUT TAMAM S.Psi)
ABSTRAK
Homaizah, 2020, Peranan Kiai Politik Dalam Membentuk Keluarga Sakinah ( Studi
Kepemimpinan Keluarga KH. Badrut Tamam S.Psi), Skripsi Jurusan Hukum Keluarga Islam,
Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri Madura. Dosen Pembimbing, Abdul Jalil M.HI
Kata Kunci : Peranan, Kiai, Politik, Keluarga Sakinah
Menjadi daya tarik tersendiri untuk kita ketahui bersama bagaimana seorang pemimpin
rumah tangga yang juga memiliki peran sebagai kiai telah mampu meraih kesusksesan di usia
muda. Langkah apa saja yang beliau tempuh agar semua bidang peran berjalan dengan baik dan
semestinya. Hal ini tentunya menjadi inspirasi banyak kaum muda dalam mewujudkan cita-cita
seperti halnya KH. Badrut Tamam S.Psi
Studi-studi sosial tentang pemimpin Islam di Indonesia menunjukkan bahwa kiai adalah
tokoh yang mempunyai posisi strategis dalam masyarakat, posisi ini terkait dengan
kedudukannya. Suatu hal yang patut direnungkan atas keterlibatan kiai dalam dunia politik
apabila seorang kiai sudah terlalu dekat dengan kekuasaan dikhawatirkan akan lebih
mengutamakan kepentingan kekuasaannya dan melalaikan kewajibannya yang lain, utamanya
kewajiban sebagai seorang kepala keluarga
Berdasarkan hal tersebut. Maka, ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam
penelitian ini. Pertama, bagaimana upaya yang di lakukan oleh KH. Badrut Tamam dalam
membentuk keluarga sakinah. Kedua, apa saja kendala yang dihadapi oleh KH. Badrut Tamam
dalam membentuk keluarga sakinah. Penelitian ini menggunakan pendektan kualitatif
deskripstif. Informannya adalah KH. Badrut Tamam S.Psi beserta keluarga dan orang-orang
terdekatnya. Sedangkan teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi
Hasil penelitian menunjukka. Pertama, upaya yang dilakukan oleh KH. Badrut Tamam
dalam membentuk keluarga sakinah dengan menciptakan kebahagian dalam rumah tangga,
mampu memposisikan diri sebagai leader, menjadikan istri sosok yang shaleheh, menjadikan
jabatan sebagai ladang pahala dan memuliakan orang tua. Dalam hal ini, kepemimpinan keluarga
oleh KH. Badrut Tamam telah menduduki posisi kriteria keluarga sakinah plus yakni keluargakeluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan keimanan, ketaqwaan dan akhlaqul
karimah secara sempurna, kebutuhan sosial psikologis, dan pengembangannya serta dapat
menjadi tauladan bagi lingkungannya. Kedua, kendala yang dihadapi oleh KH. Badrut Tamam
dalam membentuk keluarga sakinah adanya perbedaan sudut pandang, tidak terlalu konsisten
berada ditengah-tengah keluarga dan terdapat pasang surut cobaan hidup.
Tidak tersedia versi lain