Text
POTRET PERKAWINAN KELUARGA TANEAN LANJHANG DALAM UPAYA MENCIPTAKAN KELUARGA SAKINAH DI KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG
ABSTRAK
Mahbubi Washol, 2020, Potret Perkawinan KeluargaTanean Lanjhang Dalam
Upaya Menciptakan Keluarga Sakinah di Kecamatan Banyuates Kabupaten
Sampang, Skripsi, Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah,
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Pembimbing: Dr. Maimun, S. Ag.
M. HI,
Kata Kunci: Potret Perkawinan Keluarga Tanean Lanjhang, Upaya Menciptakan
Keluarga Sakinah.
Tanean Lanjhang adalah pola pemukiman memanjang dari barat ke timur
sesuai dengan urutan dan jumlah anak perempuan, dan ditengah-tengahnya
terdapat halaman memanjang, dan di sebelah barat terdapat langgar atau kobhung,
di sebelah selatan rumah atau selatan halaman tersebut terdapat kandang, dapur
dan lain sebagainya. Tanean Lanjhang merupakan pengikat ruang bermakna
filosofis, kaya akan budaya, nilai-nilai sosial, dan norma agama islam yang
kemudian menjadi salah satu cara mengupayakan terciptanya keluarga sakinah.
Berdasarkan hal tersebut maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, Pertama, Bagaimana eksistensi keluarga Tanean
Lanjhang terhadap upaya menciptakan keluarga sakinah di kecamatan Banyuates
kabupaten Sampang. Kedua, Bagaimana potret perkawinan keluarga Tanean
Lanjhang dalam upaya menciptakan keluarga sakinah di kecamatan Banyuates
kabupaten Sampang.
Secara metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis Pendekatan fenomenologis. Jenis penelitian fenomenologis ini yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang terjadi atau dialami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan lain sebagainya.
Sedangkan teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara dan dokumentasi.
Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan pola
pemukiman Tanean Lanjhang di kecamatan Banyuates saat ini mempunyai dua
macam bentuk pemukiman, yaitu Tanean Lanjhang Klasik dan Moderen.
Perubahan bentuk pemukiman tersebut dapat mempengaruhi keharmonisan
keluarga. Secara garis besar, unsur-unsur pemukiman tersebut mempunyai arti
dan fungsi tersendiri bagi masyarakat di daerah Banyuates.
Potret perkawinan keluarga Tanean Lanjhang mempunyai hubungan
kausalitas dengan kehidupan keluarga secara luas dalam upaya menciptakan
keluarga sakinah. Yaitu dengan adanya sistem perkawinan mencerminkan
kombinasi antara uksorilokal-matrilokal, yakni anak perempuan yang telah
menikah tetap tinggal di pekarangan orang tuanya, sementara anak laki-laki yang
sudah menikah akan pindah ke pekarangan istri atau mertuanya. Kemudian dari
sistem perkawinan tersebut, cakupan keluarga berlanjut pada sistem kekerabatan
yang mengikat, dengan kata lain menerapkan sistem kekerabatan berasaskan garis
keturunan yang bersifat bilateral, yaitu kekerabatan diletakkan secara seimbang
pada garis ayah dan garis ibu. Kemudian terdapat pengaruh atau intervensi mertua
dengan sistem kepatuhan hierarkis Bupa’, Bhabhu, Guru, Rato dalam hal menjaga
kerukunan dan keharmonisan keluarga. Konsep kehidupan keluarga di madura
pada umumnya dan di Kecamatan Banyuates khususnya menerapkan Rampak
Naong Beringen Korong, yang artinya setiap keluarga harus bisa menaungi dan
mengayomi keluarga dan kerabat di lingkungannya, tanpa terkecuali.
Tidak tersedia versi lain