Text
IMPLEMENTASI KELASINKLUSI BAGI TUMBUH KEMBANG ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDIT AL-USWAH PAMEKASAN
ABSTRAK
AFIFA ASRI, 2020, “Implementasi Kelas Inklusi bagi Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan
Khusus di SDIT Al-Uswah Pamekasan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan” Skripsi,
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam
Negeri Madura, Pembimbing: Aflahah, M.Pd.
Kata kunci: Kelas inklusi, tumbuh kembang, anak berkebutuhan khusus.
Secara fisik, mental, ataupun sosial, anak berkebutuhan khusus memang terlihat berbeda
dengan anak normal lainnya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa anak berkebutuhan khusus juga
memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Pemerintah telah memberikan fasilitas pendidikan
bagi anak berkebutuhan khusus dengan adanya lembaga pelayanan khusus. Memberikan ruang
terpisah antara anak normal dengan anak berkebutuhan khusus menciptakan sebuah tenggang
interaksi sosial bagi keduanya. Pendidikan inklusi hadir untuk mempersatukan anak normal dan
anak spesial. Sekolah inklusi adalah sekolah yang menampung anak berkebutuhan khusus dan
anak tidak berkebutuhan khusus untuk belajar di kelas yang sama. kelas inklusi memberikan ruang
interaksi antar anak tanpa membedakan perlakuan. Oleh karenanya penting mengetahui
peningkatan tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus.
Dari konteks tersebut, ada tiga fokus penelitian yaitu pertama, bagaimana implementasi
kelas inklusi yang diterapkan, kedua, bagaimana metode dan pendekatan pembelajaran yang
digunakan dalam proses belajar mengajar anak berkebutuhan khusus, dan ketiga, bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus di SDIT Al-Uswah Pamekasan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif untuk mendapatkan informasi yang menggambarkan tumbuh kembang anak
berkebutuhan khusus dalam kelas inklusi. Subjek penelitian ini adalah lima anak berkebutuhan
khusus di kelas tingkat rendah di SDIT Al-Uswah, yaitu dua siswa di kelas 1B satu siswa di kelas
2A dan dua siswa di kelas 3A. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan
adalah menggunakan metode observasi, dokumentasi. dan wawancara.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah pertama, implementasi kelas inklusi dilakukan
dengan kelas reguler dengan model pull out, yaitu kegiatan dilakukan dengan mengklasikalkan
anak berkebutuhan khusus dan anak normal. Namun saat pemberian materi pembelajaran, anak
spesial akan mendapatkan bimbingan secara khusus. kedua, metode dan pendekatan disesuaikan
dengan kebutuhan, kemampuan dan tingkat perkembangan anak yang diperoleh dari observasi
oleh tim observasi sekolah, ketiga, tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus meningkat secara
signifikan, terutama dilihat dari kemandirian anak, kemampuan untuk mengontrol emosi, dan
interaksinya dengan lingkungan.
Tidak tersedia versi lain