Text
PENERAPAN SIKAP SPIRITUAL K-13 DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS VIII DI SMPN 5 PAMEKASAN
ABSTRAK
Annis Watun Hasanah, 2020, Penerapan Sikap Spiritual K-13 dalam
Pembelajaran PAI Kelas VIII di SMPN 5 Pamekasan. Skripsi, Institut Agama
Islam Negeri Madura, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pembimbing Drs.
Zainol Hasan M.Ag,.
Kata Kunci: Kurikulum 2013, Sikap Spiritual
Pemerintah telah mengeluarkan Kurikulum baru (K-13) sebagai pengganti
KTSP 2006. Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan
keseimbangan antara kompetensi sikap, (attitude), keterampilan (skill), dan
pengetahuan (knowledge). Guru PAI harus berupaya meningkatkan penerapan
sikap spiritual K-13 yang kuat kepada siswa. Siswa tidak hanya menerima
informasi atau materi tentang apa sikap keagamaan yang baik. Tetapi siswa juga
harus mengetahui pentingnya menerapkan sikap-sikap spiritual K-13 tersebut dan
menerapkam dalam kehidupan sehari-hari.
Ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini.
Pertama, apa saja sikap spiritual K-13 yang diterapkan dalam pembelajaran PAI
Kelas VIII di SMPN 5 Pamekasan. Kedua, bagaimana upaya dalam menerapkan
sikap spiritual K-13 dalam pembelajaran PAI Kelas VIII di SMPN 5 Pamekasan.
Ketiga, faktor yang mempengaruhi dalam penerapan sikap spiritual K-13 dalam
pembelajaran PAI Kelas VIII di SMPN 5 Pamekasan,
Penelittian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan dengan
pendekatan fenomenologis. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi
dan doukumentasi. Informannya adalah guru PAI yangv mengajar kelas VIII dan
siswa kelas VIII. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui
perpanjangan kehadiran peneliti, observasi yang lebih mendalam, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, sikap spiritual yang
diterapkan disesuaikan dengan Kompetensi atau rumusan KI yang ada pada K-13.
Kedua, upaya yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan sikap spiritual K-13
yakni didalam KBM guru memilih metode atau strategi pembelajaran yang
menarik sehingga membuat siswa mudah memahami dan menerapkan materi
pemnbelajaran sikap spiritual tesrsebut. Sedangkan diluar KBM semua guru
bersama kepala sekolah mengadakan program sekolah sepeti kegiatan
kebersihan,pembacaan Juz-‘amma, kegiatan shalat berjemaah dan lainnya. Ketiga,
terdapat faktor yang mendukung dalam penerapan sikap spiritual tersebut yakni:
a) semua guru mendukung adanya kebijakan atau kegiatan guna penerapan sikap
yang lebih baik pada siswa; b) adanya kerjasama pihak sekolah dengan wali
murid; c) keadaan lingkungan sekolah yang indah. Sedangkan faktor
penghambatnya yakni: a) kurangnya tenaga pendidik yang PNS dan; b) adanya
beberapa siswa yang kurang menyadari pentingnya menerapkan sikap tersebut
kedalam kehidupan sehari-hari sehingga harus terus diberi arahan.
Tidak tersedia versi lain