Text
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN DI MTS AR-ROHMAH PLAKPAK PEGANTENAN PAMEKASAN
ABSTRAK
Alfindari, 2020, Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan di MTs Ar-Rohman Plakpak Pegantenan Pamekasan, Program Studi MPI, Fakultas Tarbiyah, IAIN MADURA Pamekasan, Pembimbing: Dr. H. Atiqullah, S.Ag, M.Pd
Kata Kunci: Kepala Sekolah, Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan
Kepala sekolah memiliki posisi tertinggi dan bertanggung jawab dalam mengembangkan semua program yang ada di lembaga pendidikan. Oleh karena itu, kepala sekolah harus memiliki strategi untuk dapat mengembangkan segala program maupun kegiatan yang ada, salah satunya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang ada di lembaga. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan merupakan kegiatan non akademik yang berada di luar kegiatan yang tertulis dalam kurikulum, seperti kegiatan pelatihan dan pembinaan akhlak peserta didik.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua pokok masalah dalam penelitian, yaitu: pertama, bagaimana strategi kepala sekolah dalam mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di MTs Ar-Rohmah Plakpak Pegantenan Pamekasan, kedua, apa saja faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di MTs Ar-Rohmah Plakpak Pegantenan Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang diperoleh melalui observasi dengan jenis observasi non partisipan, wawancara dengan jenis wawancara semi struktur, dan dokumentasi. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan dan triangulasi dengan jenis triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: pertama, strategi yang dilakukan kepala sekolah menggunakan strategi komonikasi, yaitu adanya interaksi dengan pihak masyarakat untuk mengetui kebutuhan masyarakat, yang nantinya dapat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, seperti ekstrakurikuler Ubudiyah yang dilaksanakan setiap hari Jumat dan Rabu dengan melakukan bimbingan dan pelatihan sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan apa yang telah diperoleh dalam kegiatan ekstrakurikuler Ubudiyah. Yang mana kegiatan tersebut didukung oleh semua pihak baik internal maupun eksternal. Kedua, untuk faktor pendukung yakni dengan adanya fasilitas dan dukungan atau kerjasama dengan masyarakat, sedangkan untuk faktor penghambat dari siswa itu sendiri kurang memperhatikan guru pada saat melakukan bimbingan dan latihan.
Tidak tersedia versi lain