Text
INTERFERENSI MORFOLOGI DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020
ABSTRAK
Dinda Triana Cindi, 2020, Interferensi Morfologi dalam Penggunaan Bahasa
Indonesia pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran
2019/2020, Skripsi, Program Studi Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah,
IAIN Madura, Pembimbing : Hj. Iswah Adriana, S.Ag., M.Pd.
Kata Kunci : Interferensi Morfologi, Penggunaan Bahasa Indonesia
Interferensi dianggap gejala yang sering terjadi dalam penggunaan bahasa.
Interferensi Morfologi merupakan salah satu bentuk interferensi dalam bidang
gramatikal yang dapat terjadi pada penggunaan unsur-unsur pembentukan kata,
pola proses morfologi, dan proses penanggalan afiks. Peneliti menemukan
fenomena interferensi morfologi banyak terjadi pada siswa. Tapi fenomena ini
sebenarnya bisa terjadi pada siapapun karena interferensi merupakan gejala
penyimpangan bahasa yang disebabkan adanya kontak bahasa pada seseorang yang
bilingual.
Berdasarkan hal di atas, maka ada dua fokus penelitian yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana bentuk interferensi
morfologi dalam penggunaan bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMA Negeri 2
Pamekasan tahun pelajaran 2019/2020. Kedua, bagaimana faktor penyebab
terjadinya interferensi morfologi dalam penggunaan bahasa Indonesia siswa kelas
X SMA Negeri 2 Pamekasan tahun pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
fenomenologis. Sumber datanya adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Pamekasan
jurusan IPA yang menggunakan interferensi gramatikal dalam bentuk morfologi.
Datanya berupa tuturan siswa yang mengandung interferensi morfologi dalam
penggunaan bahasa Indonesia. Data diperoleh menggunakan metode simak
(observasi) dengan teknik lanjutan simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik
catat. Selain itu peneliti juga menggunakan metode cakap (wawancara) dengan
teknik lanjutan cakap semuka dengan bersumber pada pancingan yang sudah
disiapkan (berupa daftar pertanyaan). Analisis data penelitian dilakukan dengan
mentranskripsikan data, mengidentifikasi, menglasifikasikan dan menganalisis
data. Adapun pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, peneliti menemukan 30
bentuk interferensi gramatikal dalam bentuk morfologi yang terdiri dari interferensi
afiksasi dan interferensi reduplikasi. Dalam Interferensi afiksasi terdapat 23 kata
yang tersebar dalam 1) Penggunaan Prefiks (N-); Nulis, Nyuruh, Ngumpul, Nanya,
Nyindir., 2) Penggunaan Prefiks (a-); Amodel, Akentut, 3) Penggunaan Prefiks (ke-
); Kebaca, 4) Penggunaan Sufiks (-an); Sanaan, Kurangan, Tinggian, Siapaan,
Suratan, Gatalan, 5) Penggunaan Sufiks (-in); Bantuin, Kerjain, Ingatin, 6)
Penggunaan Konfiks (a-/-an); Agombalan, dan 7) Penggunaan Konfiks (di-/-in);
diketilai, dikumpulin, dikembaliin, dipisahin, dikucilin. Sedangkan untuk bentuk
Interferensi Reduplikasi ditemukan 7 kata yang terdiri dari bentuk Interferensi
Reduplikasi Sebagian. Kedua, faktor penyebab terjadinya interferensi morfologi
dalam penggunaan bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pamekasan
yaitu kedwibahasaan penutur, tidak cukupnya kosakata bahasa penerima, dan
terbawanya kebiasaan dalam bahasa ibu.
Tidak tersedia versi lain