Text
STRATEGI DAKWAH BADAN ANSOR ANTI NARKOBA (BAANAR) PC GP ANSOR KABUPATEN PAMEKASAN DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KABUPATEN PAMEKASAN
ABSTRAK
Bahrulrosi, 2020, Strategi Dakwah Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) PC GP
Ansor Kabupaten Pamekasan dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba di
Kabupaten Pamekasan, Skripsi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Fakultas Usuluddin dan Dakwah, Pembimbing: Khairul Muttaqin, M.Th.I.
Kata Kunci: Strategi, Dakwah, Penyalahgunaan Narkoba
Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) PC GP Ansor Kabupaten Pamekasan
merupakan lembaga semi otonom yang dibentuk oleh Gerakan Pemuda Ansor dengan
tujuan untuk merevitalisasi nilai dan tradisi Islam Ahlussunnah Wal Jamaah melalui
internalisasi nilai dan sifatur rasul dalam GP Ansor dan masyarakat khususnya
berkaitan dengan penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Karenanya, tentu dalam
melangsungkan dakwahnya, ada beberapa strategi dakwah yang dilakukan. Oleh
karena itu, strategi dakwah merupakan proses atau cara penyampaian pesan-pesan
dakwah dengan berbagai macam pola, teknik, dan taktik untuk kemudian mengharap
tujuan dakwah tercapai.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian
dalam penelitian ini, yaitu; pertama, bagaimana strategi dakwah Baanar Pamekasan
dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Pamekasan, kedua, apa yang
menjadi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan dakwah Baanar Pamekasan
dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif,
yaitu mengkaji dan mendeskripsikan strategi dakwah yang dilakukan oleh Baanar
Pamekasan. Dalam proses pengumpulan data, hal itu dilakukan dengan melakukan
penelitian langsung ke lapangan, melakukan observasi secara mendalam, wawancara,
serta menggambarkan dan menyajikan fakta yang ada di lapangan.
Hasil kajian ini, peneliti menemukan beberapa strategi yang dicanangkan Baanar
PC GP Ansor Kabupaten Pamekasan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
Pertama, Kerjasama dengan instansi di Pamekasan. Kedua Mengoptimalkan peran
Majelis Dzikir Bersholawat (MDS) Rijalul Ansor, Muslimat-Fatayat NU dan satgas.
Ketiga Sosialisasi dan pendampingan dalam upaya pencegahan narkoba. Kemudian
juga Tindakan represif dalam hal penjaringan informasi dan rehabilitasi korban
narkoba yang bekerjasama dengan pondok pesantren dan Badan Narkotika Kabupaten
(BNK) Pamekasan. Selanjutnya ada beberapa faktor penghambat dan pendukung
yang menunjang keberlangsungan dakwah Baanar Pamekasan. Faktor pendukung itu
diantaranya; terjalinnya kerjasama antar semua pihak, serta kultur Pamekasan sendiri
yang cenderung agamis telah membantu penerapan dakwah Banar Pamekasan itu
sendiri. Sedangkan penghambatnya adalah dari internal (pengurus) dan eksternal
(masyarakat) itu yang kadang juga tidak begitu aktif.
Dengan keberadaan Baanar Pamekasan telah banyak memberikan manfaat
kepada masyarakat setempat. Seperti adanya permintaan secara khusus dari pihak
lembaga, pondok pesantren, hingga instansi pemerintah. Selain itu juga telah banyak
melibatkan masyarakat khususnya pemuda dalam kegiatan Baanar Ansor yang
kemudian menyadarkan masyarakat akan bahaya narkoba.
Tidak tersedia versi lain