Text
PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016-2018
ABSTRAK
Rizky Amelia Zinky Agus, 2020, Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap
Pengangguran Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2016-2018,
Skripsi, Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Pembimbing: Dr. Rudy Haryanto, SST., MM.
Kata Kunci: Variabel Makroekonomi, IPM, UMK, Pertumbuhan Ekonomi dan
Pengangguran
Pengangguran adalah suatu masalah yang besar dan vital bagi seluruh
negara atau wilayah. Masalah pengangguran merupakan salah satu masalah
makroekonomi. Dulu, orang menganggur dikaitkan dengan tingkat pendidikan
yang rendah. Akan tetapi, di zaman sekarang tidak hanya orang dengan
pendidikan yang rendah yang menganggur, tapi orang dengan tingkat pendidikan
yang tinggi pula banyak yang menganggur. Salah satu faktor yang mempengaruhi
adanya tingkat pengangguran adalah variabel makroekonomi. Variabel
makroekonomi yang dimaksud adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), dan pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: pertama, adakah pengaruh variabel
makroekonomi terhadap pengangguran secara parsial; kedua, adakah pengaruh
variabel makroekonomi terhadap pengangguran simultan; ketiga, seberapa besar
kontribusi variabel makroekonomi terhadap pengangguran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah data IPM, UMK dan pertumbuhan
di seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Timur selama tahun 2016-
2018 sebanyak 114 populasi. Data dalam penelitian ini adalah jenis data
sekunder yang didapat dari website BPS Provinsi Jawa Timur dan Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur. Teknik analisis dalam
penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan variabel dummy.
Hasil perhitungan secarauji parsial diperoleh thitungindeks pembangunan
manusia, upah minimum kabupaten/kota, dan pertumbuhan ekonomi berturutturut -3,644, 3,123, dan 7,143 yang lebih besar dari ttabel sebesar 1,98197 yang
berarti secara parsial dinyatakan signifikan. Sedangkan uji simultan diperoleh
Fhitung sebesar 10,738 ≥ Ftabel sebesar 2,45 yang berarti menerima hipotesis ada
pengaruh signifikan antara variabel makroekonomi (IPM, UMK, dan
pertumbuhan ekonomi) terhadap pengangguran secara simultan. Nilai Adjusted
R Square adalah 0,723 atau 72,3% berarti variabel makroekonomi yang
memiliki subvariabel seperti IPM, UMK dan pertumbuhan ekonomi mampu
menjelaskan variabel dependen yaitu pengangguran, sedangkan sisanya 27,7%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain seperti PMDN (Penanaman Modal
Dalam Negeri), PMA (Penanaman Modal Asing), inflasi, dan lainnya yang
tidak diteliti dalam penelitian.
Tidak tersedia versi lain