Text
PERSAINGAN PEDAGANG TEMPE DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM DI KOLPAJUNG PAMEKASAN
ABSTRAK
Anita Rosalina, 2020, Persaingan Pedagang Tempe Dalam Perspektif Etika
Bisnis Islam di Kolpajung Pamekasan, Skripsi, Program Studi Ekonomi Syariah,
Fakultas Ekonomi Syariah dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri
Madura, Pembimbing: Dr. Eko Ariwidodo, M.Phil.
Kata kunci: Persaingan, Pedagang Tempe, Etika Bisnis Islam.
Kehidupan masyarakat banyak sekali aktivitas yang melibatkan diri kita
dengan orang lain seperti dalam perdagangan khususnya muamalah jual beli, dan
berbagai muamalah lainnya. Dalam agama Islam mengajarkan etika yang harus
dipenuhi dan dilakukan oleh pelaku bisnis dalam melakukan perdagangan atau
persaingan. Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, individu atau
kelompok-kelompok manusia yang bersaing dengan mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat
perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara
menarik perhatian atau dengan cara mempertajam prasangka yang ada tanpa
menggunakan ancaman atau kekerasan. Berdasarkan hal tersebut maka ada dua
fokus yang menjadi pembahasan pokok dalam skripsi yang berjudul persaingan
pedagang tempe dalam persepektif etika bisnis islam di Kolpajung Pamekasan,
yaitu pertama: bagaimana kondisi persaingan pedagang tempe di Kolpajung
Pamekasan; Kedua: Bagaimana pedagang tempe menerapkan etika bisnis Islam
di Kolpajung Pamekasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persaingan-persaingan
pedagang tempe di Kolpajung. Penlitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Informannya adalah masyarakat kelurahan
Kolpajung. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, persaingan pedagang
tempe di desa kolpajung Kabupaten pamekasan dapat dilihat dari persaingannya
yaitu ada sisi positif dan sisi negatif dimana segi positif dapat di lihat dari tidak
menggunakan bahan pengawet, sedangkan negatifnya tempe yang tidak terjual
diolah kembali. Setiap pabrik tempe memiliki keunggulan yang berbeda-beda,
diantaranya dari segi kemasan, harga serta layanan yang diberikan oleh
pedagang tempe. Kedua, Etika Bisnis Islam Yang Telah Diterapkan Pedagang
Tempe Di Kolpajung yaitu pedagang beserta karyawan-karyawan menerapkan
sikap yang sopan dan ramah. Etika yang digunakan oleh pedagang-pedagang
tempe tidak menggunakan amalan-amalan ghaib karena saya percaya bahwa
rejeki setiap orang sudah diatur oleh Allah SWT.
Tidak tersedia versi lain