Text
ANALISIS KESEHATAN BANK SYARIAH MENGGUNAKAN RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG), EARNING (RENTABILITAS), DAN CAPITAL (PERMODALAN) STUDI KASUS PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK PERIODE 2016-2018
ABSTRAK
Nur Lia Nikmatur Rohmah, 2020, Analisis Kesehatan Bank Syariah
Menggunakan Risk Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earning
(Rentabilitas) dan Capital (Permodalan) Studi Kasus PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk periode 2016-2018, Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Madura, Pembimbing : Farid Firmansyah, MM
Kata kunci : Kesehatan Bank, Metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate
Governance, earning, capital)
Tahun 1998 Indonesia dihantam oleh krisis ekonomi dan moneter, tahun
2010 terjadi krisis utang di Eurozone dan industri perbankan dituntut untuk
meningkatkan kesehatannya. Alasan dipilihnya Bank Muamalat Indonesia dalam
penelitian ini selain bank yang dinilai dapat bertahan pada krisis 1998, BMI juga
memdapatkan permasalahan terkait permodalan dimana tidak adanya modal
masuk baik dari investor lama ataupun investor baru tetapi dalam
pengoprasiannya bank tetap berjalan normal. Permasalahan terkait permodalan
BMI sudah terdengar pada tahun 2015 tetapi sampai saat ini isu mengenai BMI
belum surut, bahkan ada isu yang mengatakan bahwa BUMN akan membantu
BMI tetapi hal ini dibantah oleh menteri BUMN pasalnya BMI adalah bank
swasta yang dimiliki oleh investor asing. Selain itu ada pula yang mengatakan
penyebab terjadinya permasalahan yang berlarut-larut dikarenakan strategi yang
dilakukan BMI dinilai buruk.
Penelitian ini termasuk dalam katagori deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Data utama dalam penelitian ini berasal dari Laporan Tahunan Bank
Muamalat Indonesia periode 2016-2018 yang diperoleh dengan teknik
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menilai rasio keuangan dalam 4
aspek RGEC dan hasil dari penilaian rasio selanjutnya dihitung untuk
mendapatkan nilai peringkat komposit RGEC.
Hasil penelitian Risk Profile periode 2016 NPF 3,83% (memadai), 2017
sebesar 4,43% (memadai) dan 2018 3,87% (memadai)sedangkan FDR periode
2016 sesar 95,44% (cukup memadai), 2017 84,80% (memadai) dan 2018 73,54%
(sangat memadai), aspek GCG periode 2016 dengan nilai 2 (baik), 2017 nilai 3
(cukup baik), 2018 nilai 3 (cukup baik), aspek earning periode 2016 NOM 0,20%
(tidak memadai), 2017 0,21% (tidak memadai). 2018 0,15% (tidak memadai),
ROA periode 2016 0,22% (kurang memadai), 2017 0,11% (kurang memadai),
2018 0,08% (kurang memadai), REO periode 2016 97,95% (tidak memadai),
2017 97,68% (tidak memadai), 2018 98,24% (tidak memadai), ROE periode 2016
sebesar 3,00% (tidak memadai), 2017 0,87% (tidak memadai), 2018 1,16% (tidak
memadai), aspek capital periode 2016 12,74% (sangat memadai), 2017 13,62%
(sangat memadai) dan 2018 12,34% (sangat memadai).Periode 2016-2018 aspek Risk Profile rata –rata menunjukkan kondisi
memadai, aspek GCG dengan self assessment menunjukkan predikat cukup baik,
aspek earning rata-rata menunjukkan kondisi yang tidak memadai dan aspek
capital dengan rasio CAR menunjukkan kondisi sangat memadai. Adapun
peringkat komposit BMI periode 2016 dan 2017 sebesar 52% dengan peringkat 4
(kurang sehat) serta pada tahun 2018 sebesar 55% dengan peringkat 4 (kurang
sehat).
Tidak tersedia versi lain