Text
PENERAPAN TEKNIK DICTOGLOSS PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS VII MTsN NURUL ULUM KARANG MANGGIS PALENGAAN PAMEKASAN
ABSTRAK
Suci Anggraini, 2020, Penerapan Teknik Dictogloss pada Pembela
jaran
Keterampilan Menyimak Siswa Kelas VII MTs Nurul Ulum Karang Manggis
Palengaan Pamekasan, Skripsi, Program Studi Tadris Bahasa Indonesia,
Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing: Dr. H. Ali Nurhadi, S.Pd.,
M.Pd.
Kata Kunci:Penerapan, Teknik Dictogloss, Keterampilan Menyimak
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan menyimak, guru
bahasa Indonesia kelas VII MTs Nurul Ulum Karang Manggis awalnya
menerapkan metode ceramah, karena tidak berhasil maka guru bahasa
Indonesia mengubahnya dengan menerapkan teknik dictogloss. Karena
teknik dictogloss masih tergolong komunikatif dan mudah bagi siswa
untuk dipahami.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua fokus yang menjadi kajian
pokok dalam peneliti ini, yaitu: Pertama, bagaimana penerapan teknik
dictogloss pada pembelajaran keterampilan menyimak siswa kelas VII
MTs Nurul Ulum Karang Manggis Palengaan Pamekasan; Kedua, Apa saja
faktor penghambat dan pendukung dalam menerapkan teknik dictogloss
pada pembelajaran keterampilan menyimak siswa kelas VII MTs Nurul
Ulum Karang Mangis Palengaan Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan jenis
penelitiannya adalah studi Kasus. Data diperoleh melalui observasi non
partisipan, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Informannya
adalah Kepala sekolah, guru bahasa Indonesia Kelas VII, dan delapan
siswa kelas VII. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, penerapan teknik
dictogloss pada pembelajaran keterampilan menyimak siwa kelas VII
tergolong berhasil dan hasilnya efektif. Dalam penerapan teknik dictogloss
ada tahapan-tahapannya yaitu: tahap persiapan, tahap dikte, tahap
rekonstruksi dan tahap analisis. Kedua, ada beberapa faktor penghambat
yaitu kelas tidak kondusif atau ramai, kelas tidak kondusif karena ada
beberapa siswa memang tidak sungguh dalam menyimak dan memang
tidak suka dengan dikte, kurangnya penguasaan materi, dan apabila
berbentuk kelompok dalam kelompok tersebut ada salah satu siswa yang
malas untuk mengeluarkan pendapatnya atau memang tidak mau ikut
dalam mengerjakan tugas kelompok tersebut. tetapi ada juga faktor
pendukungnya yaitu: faktor pendukung dalam menerapkan teknik
dictogloss dalam pemebelajaran keterampilan menyimak. Siswa lebih
aktif, dan lebih sungguh-sungguh dalam menyimak, bisa bekerjasama dan
saling tukar pendapat sesama anggota kelompok, siswa yang tidak aktif
bisa lebih aktif karena adanya dorongan dari sesama anggota kelompok,siswa mampu menyimak dengan baik, kelas lebih kondusif, dapat
menguasai materi dengan menyimak sungguh-sungguh, apabila ada siswa
yang tidak mengerti, anggota kelompoknya akan membantunya agar
anggota kelompoknya yang tidak mengerti dapat bisa mengerti.
Tidak tersedia versi lain