Text
IMPLEMENTASI PROGRAM BENGKEL SHALAT DALAM MENANAMKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA KELAS VI DI MI AL-GHAZALI ROMBASAN PRAGAAN SUMENEP
ABSTRAK
Izzatul Asyiroh, 2020, Implementasi Program Bengkel Shalat dalam Menanamkan
Karakter Religius Siswa Kelas VI di MI Al-Ghazali Rombasan Pragaan
Sumenep, Skripsi, Jurusan PGMI, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura,
Pembimbing: H. A. Gazali, Lc. M. HI.
Kata Kunci: Program Bengkel Shalat, Karakter Religius
Penanaman karakter religius siswa penting dilakukan mengingat perilaku
siswa yang tidak patuh dalam melaksanakan ajaran agamanya. Dengan demikian
melalui program bengkel shalat yang merupakan inovasi dari sekolah mampu
menanamkan karakter religius berupa melaksanakan shalat dengan benar sesuai
dengan ajaran Islam.
Adapun fokus penelitian ini adalah pertama, bagaimana implementasi
program bengkel shalat dalam menanamkan karakter religius siswa kelas VI di MI
Al-Ghazali Rombasan Pragaan Sumenep?; kedua, apa saja faktor pendukung dan
penghambat implementasi program bengkel shalat dalam menanamkan karakter
religius siswa kelas VI di MI Al-Ghazali Rombasan Pragaan Sumenep?; ketiga,
bagaimana solusi dalam mengatasi faktor penghambat implementasi program
bengkel shalat dalam menanamkan karakter religius siswa kelas VI di MI AlGhazali Rombasan Pragaan Sumenep?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian
deskriptif studi kasus. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Informannya adalah kepala sekolah, guru pembimbing dan siswa.
Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, program bengkel shalat
diterapkan khusus kelas VI. Pelaksanaannya dilakukan sekali dalam satu minggu,
diawali dengan guru memanggil siswa sesuai absen dan siswa mempraktikkan
shalat, guru mengevalusi siswa satu persatu dan mengarahkan siswa dengan
pembinaan shalat yang dipraktikkan langsung. Program bengkel shalat
menanamkan karakter religius berupa siswa melaksanakan shalat dengan benar
(hablum minallah), kedua, terdapat beberapa faktor pendukung yakni lingkungan
yang agamis dengan pengadaan asrama, sarana dan prasarana seperti masjid,
pembiasaan shalat berjemaah, peran orang tua yang mengontrol dan memotivasi
saat di rumah, dan rasa semangat siswa mengikuti kegiatan, sedangkan faktor
penghambatnya kemampuan siswa yang heterogen dalam menghafal, kurangnya
kesungguhan dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan, dan kurang peduli
terhadap pelajaran yang diajarkan, ketiga untuk mengatasi faktor penghambat
tersebut dibutuhkan solusi yaitu meningkatkan kerja sama dengan orang tua untuk
memotivasi anaknya agar sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan program
bengkel shalat, guru pembimbing memberikan bimbingan secara berulang-ulang
dan melakukan pendekatan persuasif di luar kegiatan program bengkel shalat, serta
implikasinya yakni siswa dapat melakukan shalat sesuai dengan ajaran tata cara
shalat dalam Islam dan sikap disiplin siswa dalam melakukan shalat.
Tidak tersedia versi lain