Text
MANAJEMEN PENGEMBANGAN PROGRAM TAHFIDZ DI MA'HAD MTs NEGERI 3 PAMEKASAN
ABSTRAK
Yuly Lailatur Rohmah, 2020, Manajemen Pengembangan Program Tahfidz di
Ma’had MTs Negeri 3 Pamekasan, Skripsi, Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam, Jurusan Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing: Dr. Atiqullah,
S.Ag.,M.Pd.
Kata Kunci:Manajemen, Program Pengembangan Tahfidz, Ma’had.
Manajemen pengembangan program tahfidz adalah proses
mengembangkan program tahfidz atau menghafal yang hal ini sudah terencana
dan terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melalui beberapa
proses mulai dari perencanaan, implementasi sampai evaluasi. Manajemen
pengembangan program tahfidz di ma'had dibutuhkan agar program tahfidz yang
dimiliki madrasah sebagai wadah untuk siswa yang menghafal dapat berkembang
sesuai yang diinginkan dan membantu siswa dalam proses menghafal.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu; pertama, bagaimana perencanaan
pengembangan program tahfidz di ma’had MTs Negeri 3 Pamekasan; kedua,
bagaimana implementasi pengembangan program tahfidz di ma’had MTs Negeri
3 Pamekasan; ketiga, bagaimana evaluasi pengembangan program tahfidz di
ma’had MTs Negeri 3 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Sumber data diperoleh dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur, sedangkan jenis observasi yang digunakan adalah observasi non
partisipan. Informan dalam penelitian ini kepala madrasah dan pembina tahfidz.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, perencanaan
pengembangan program tahfidz dilakukan dengan melihat kebutuhan ma’had
yang ternyata membutuhkan program yang sesuai potensi peserta didik yaitu
tahfidz. Program tahfidz ini dikembangkan dari mengadakan bimbingan tahfidz
sampai menjadi “Kantin Tahfidz”. Yang terlibat dalam perencanaan
pengembangan program tahfidz ini kepala madrasah, pembina asrama, guru,
komite dan orang tua; kedua, implementasi pengembangan program tahfidz ada
tiga tahap; pertama pramenghafal, tahap kedua menghafal dan tahap terakhir
pasca menghafal; ketiga, evaluasi pengembangan program tahfidz ini sudah
banyak peserta didik yang mengikuti program telah hafal beberapa Juz al-Qur’an
dan tahfidz lainnya yang ditempuh dalam 3 tahun. Prestasi yang diraih peserta
didik tidak selalu diukur dengan jumlah penghargaan yang diperoleh meski
beberapa kali menjuarai event tetapi dapat diukur melalui kualitas bacaan dan
hafalannya. Kendala yang dialami adalah masalah ketersediaan waktu serta
peserta didik juga memiliki kegiatan selain tahfidz yang membuat jadwal mereka
cukup padat dan akhirnya hanya dapat menghafal pada jam kegiatan
tahfidzyangharusnya digunakan untuk setoran dan perbaikan tajwid. Untuk
menyelesaikan kendala yang dihadapi, setelah shalat isya’ peserta didik tadarus
bertujuan agarvi
peserta didik yang kemampuan tajwidnya kurang belajar dari yang lebih fasih
dengan mendengarkan bacaannya.
Tidak tersedia versi lain