Text
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SCRAMBLE DI KELAS V SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN TAHUN 2020
ABSTRAK
Ainon Vitasari, 2020. “Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Siswa dengan
Menggunakan Alat Peraga Scramble di Kelas V SD Plus Nurul Hikmah
Pamekasan Tahun 2020”. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing: Moh. Hafid Effendy,
M.Pd.
Kata kunci : Keterampilan Berbahasa, Alat Peraga Scramble
Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang sangat penting
untuk dimiliki oleh setiap orang dalam berkomunikasi. Sehingga, keterampilan
berbahasa perlu untuk diajarkan sejak dini pada anak sekolah dasar. Namun masih
banyak pendidik yang belum tau cara meningkatkan keterampilan berbahasa
peserta didiknya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka ada tiga fokus penelitian yang
menjadi kajian utama dalam penelitian ini, yaitu penerapan alat peraga scramble
dalam meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, hasil penerapan alat peraga
scramble, faktor penukung dan penghambat dalam penerapan alat peraga ini.
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan
pendekatan kualitatif yang memaparkan terjadinya sebab-akibat dari tindakan,
sekaligus memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian tindakan sampai
dengan dampak dari tindakan yang sudah dilakukan.
Penggunaan alat peraga scramble dalam meningkatkan keterampilan
berbahasa sangat cocok jika diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran
cooperative learning. Selain itu, alat peraga scramble yang dikemas dalam bentuk
yang inovatif dan menarik akan menambah minat belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan alat peraga ini dalam
meningkatkan keterampilan berbahasa cukup berhasil dan sudah terbukti validitas
peningkatannya. Pada pra siklus keterampilan menyimpulkan dan keberanian
mendapatkan persentase 77,14 dan 71,42. Itu berarti ada 27 siswa memiliki
keterampilan menyimak dan 25 siswa memiliki keberanian untuk tampil dari 35
siswa. Untuk keterampilan berbicara, mencapai 12 siswa atau 34,28% dari 35
siswa. Pada perbaikan Siklus I, ketuntasan siswa untuk keterampilan menyimak
sebanyak 31 siswa atau 88,57% dari 35 siswa, sedangkan untuk keberanian tampil
terdapat 28 siswa yang dikategorikan berani tampil dengan persentase 80%. Untuk
keterampilan berbicara, peneliti menemukan 16 siswa dengan persentase 45,71
dari 35 siswa. Pada siklus II, keterampilan menyimak, dan keberanian untuk
tampil mencapai 100% yaitu sebanyak 35 siswa. Sedangkan untuk keterampilan
berbicara terdapa 27 siswa yang sudah memiliki keterampilan berbicara meski
masih dalam kategori lumayan. Jika dipersentasekan yaitu 77,14%.
Faktor pendukung dalam penerapan alat peraga scramble yaitu dapat
menghemat pengeluaran pengajar dan dapat dibuat dengan mudah sesuai materi
yang akan diajarkan kepada siswa, alat peraga yang dimodifikasi menambah
semangat belajar siswa. Untuk faktor penghambat, alat peraga ini membutuhkan
banyak waktu dan butuh berpikir keras untuk mengkonsep pembelajaran
menyenangkan yang menggunakan laat peraga ini.
Tidak tersedia versi lain