Text
FENOMENA KEKERASAN VERBAL DALAM TUTURAN ANTAR SISIWA KELAS XI MA SUMBER BUNGUR PAMEKASAN MENURUT TEORI TINDAK TUTUR
ABSTRAK
Fathor Rasid, 2020, Fenomena Kekerasan Verbal dalam Tuturan antar Siswa Kelas XI MA Sumber Bungur Pamekasan Menurut Teori Tindak Tutur, Skripsi, Program Studi Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing : Hj. Iswah Adriana, S.Ag., M.Pd.
Kata Kunci : Kekerasan Verbal, Tindak Tutur
Penelitian ini mengkaji tentang Fenomena Kekerasan Verbal dalam Tuturan antar Siswa Kelas XI MA Sumber Bungur Pamekasan Menurut Teori Tindak Tutur. Fokus penelitian ini adalah: Pertama, mendeskripsikan bentuk-bentuk kekerasan verbal dalam tuturan antar siswa kelas XI MA Sumber Bungur. Kedua, menganalisis bentuk-bentuk kekerasan verbal menurut teori tindak tutur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber datanya adalah siswa kelas XI MA Sumber Bungur, sedangkan datanya berupa tuturan antar siswa yang mengandung kekerasan verbal dalam hal ini diperoleh dengan pengumpulan data penelitian melalui teknik lanjutan dari metode simak yaitu berupa teknik sadap, teknik simak bebas libat cakap, teknik catat, dan metode cakap. Analisis data penelitian dilakukan melalui metode padan intralingual. Adapun pengecekan keabsahan data dilakukan melalui ketekunan pengamatan, triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini Pertama, peneliti menemukan 15 data kekerasan verbal dalam tuturan antar siswa kelas XI MA Sumber Bungur yaitu: sok-sokan, sok mahal, jelek, memek, bodoh, pendek, sombong, pelit, bermuka dua, cari muka, munafik, pelakor, lonte, murahan, lele, musang, monyet dan anjing. Dari 15 data kekerasan verbal tersebut berwujud disfemisme yaitu pengkasaran kata, stigmatisasi/pelabelan dan asosiasi yaitu perumpamaan. Sebanyak 6 kata dan frasa termasuk dalam disefemisme yaitu sok-sokan (data 1 dan 8), sok mahal, jelek (data 2), memek (data 3), bodoh (data 5), pendek (data 6). Kemudian sebanyak 8 kata dan frasa termasuk dalam stigmatisasi/pelabelan yaitu, sombong, pelit (data 4), bermuka dua, cari muka (data 7), munafik, (data 8), pelakor! (data 9), lonte! (data 10), murahan (data 11). Lalu sebanyak 4 kata termasuk dalam asosiasi atau perumpamaan yaitu lele (data 12), musang (data 13), monyet (data 14), anjing (data 15). Kedua dari 15 data kekerasan verbal tersebut, jika di analisis berdasarkan bentuk tindak tuturnya dibedakan menjadi tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi.
Tidak tersedia versi lain