Text
IMPLEMENTASI RATIBUL HADDAD DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN PUTRI KHADIJAH TLANAKAN PAMEKASAN
ABSTRAK
Ulfatus Zahrah, 2020, Implementasi Râtibul Haddad dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Pesantren Puteri Khadijah Tlanakan Pamekasan, Skripsi, Jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah, Pembimbing : Dr. Hj. Waqiatul Masrurah, M. Si.
Kata Kunci: Râtibul Haddad, Karakter, Santri.
Dzikir kepada Allah dapat membeningkan hati sehingga hati menjadi cermin, apabila manusia meninggalkan dzikrullah maka hatinya menjadi karat dan kotor. Cara membersihkan hati dengan berdzikir dan beristighfar kepada Allah. Di Indonesia terdapat macam–macam susunan dzikir, salah satunya dzikir Râtibul Haddad, dzikir ini digunakan dan banyak dibaca terutama dari kalangan pesantren dan majlis. Membaca Râtibul Haddad berarti mengamalkan bacaan-bacaan yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW yang banyak manfaatnya. Santri Asrama Puteri Khadijah, setiap malam jum’at membaca Râtibul Haddad secara rutin untuk membentuk karakter baik santri sehingga tidak terpengaruh lingkungan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi pembacaan rutin Râtibul Haddad sehingga membentuk karakter santri di Asrama Puteri Khadijah.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana pelaksanaan kegiatan Râtibul Haddad di Asrama Puteri Khadijah Tlanakan Pamekasan. kedua, Bagaimana karakter santri pasca pelaksanaan Râtibul Haddad di Asrama Puteri Khadijah Tlanakan Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informannya adalah pengasuh, pembina, pengurus dan santri. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Dzikir ini dilaksanakan pada malam jum’at setelah shalat maghrib berjamaah, terlebih dahulu pengurus mengebel agar santri berkumpul di blok melati, setelah berkumpul pengurus lalu memberikan teks bacaan dzikir tersebut, kemudian membaca bersama dengan menggunakan speaker agar pembacaan tersebut terkondisikan dengan baik, santri membacanya dengan khusuk dan berurutan kemudian diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh pengurus, setelah berdoa membaca shalawat dengan melagukannya. kedua, Jika santri terbiasa dan mengikuti pembacaan Râtibul Haddad apalagi di istiqomahkan, maka lambat laun karakter mereka akan berubah karena santri melatih hatinya dengan selalu berdzikir dan memasukan kalimat-kalimat yang positif, kalimat-kalimat yang baik ketika masuk kedalam diri menyebarkan aura yang positif dan sikap yang tenang, damai, tidak gegabah, tidak terburu-terburu dalam mananggapi sesuatu sehingga bisa mengontrol diri dari perbuatan yang tercela.
Tidak tersedia versi lain