Text
IMPLEMENTASI MEDIA LAYANAN INFORMASI PHAMFLEAT MENGHADAPI PERUBAHAN MASA PUBERTAS SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MIFTAHUL ULUM LEBBEK PAKONG PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020
ABSTRAK
NOR HAYATI, 2020, Implementasi Media Layanan Informasi Phamfleat Terhadap Perubahan Masa Pubertas Siswa di MTs Miftahul Ulum Lebbek Pakong Pamekasan Tahun Pelajaran 2019-2020, Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Jurusan Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pembimbing Dr. H. Ali Nurhadi, M.Pd.
Kata kunci: Media Layanan Informasi Phamfleat, Masa Pubertas
Penelitian ini dilatar belakangi karena penulis ingin mengetahui Implementasi Media Layanan Informasi Pamfleat Terhadap Perubahan Masa Pubertas Siswa di MTs Miftahul Ulum Lebbek Pakong Pamekasan..Ada tiga fokus yang menjadi kajian utama penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana Implementasi media layanan informasi phamfleat menghadapi perubahan masa pubertas siswa di MTs Miftahul Ulum Lebbek Pakong? (2) Bagaimana pemahaman siswa terhadap layanan informasi phamfleat tentang perubahan masa pubertas siswa di MTs Miftahul Ulum Lebbek Pakong? (3) Apa saja kendala dalam Implementasi media layanan informasi phamfleat menghadapi perubahan masa pubertas siswa di MTs miftahul Ulum Lebbek Pakong?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Teknik yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data ialah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan dalam pengecekan keabsahan data peneliti melakukannya berdasarkan derajat kepercayaan yang meliputi perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, Implementasi Media Layanan Informasi Phamfleat Menghadapi Perubahan Masa Pubertas Siswa di yaitu dengan menerapkan berbagai layanan seperti layanan konseling individual, pelaksanaan bimbingan kelompok, dan pelaksanaan layanan tambahan dengan bimbingan klasikal. Dalam pelaksanaan layanan konseling individual dengan cara dilakukan secara face to face dilaksanakan dengan cara guru BK melakukan identifikasi masalah siswa, Selanjutnya guru BK memberikan penanganan dengan menggunakan teknik konseling yang sesuai dengan permasalahan siswa tersebut, pelaksanaan bimbingan kelompok dilaksanakan dengan cara siswa terlebih dahulu dibentuk kedalam kelompok minimal 8-10 siswa atau lalu diberikan pemahaman serta pembinaan dari guru BK untuk mencegah dan juga mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh mereka, dan pelaksanaan layanan tambahan dengan bimbingan klasikal guru BK membuat RPBK terlebih dahulu lalu guru BK masuk kelas memberikan materi dan bimbingan terhadap anak gifted guna pengembangan diri dan kreatifitas. Kedua, pemahaman siswa menghadapi masa pubertas yaitu tenyata ada sebagian dari siswa yang sudah memahami dan ada pula siswa yang belum memahami dengan apa yang dinamakan masa pubertas, sehingga mengakibatkan siswa tersebut kurang percaya diri dan juga merasa minder jika berhadapan dengan teman lainnya. Ketiga, kendala guru BK dalam menerapkan media layanan informasi phamfleat menghadapi masa pubertas siswa yaitu Siswa tidak bisa menjadi konseli yang suka rela, dalam artian konseli masih merasa takut untuk menghadap guru BK dalam menangani masalah yang sedang dihadapi.Siswa masih belum bisa konsentrasi saat diberikan layanan konseling .
Tidak tersedia versi lain