Text
MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASJID AGUNG ASY-SYUHADA’ PAMEKASAN SEBAGAI PEMANFAATAN SARANA PEMBELAJARAN SANTRI
ABSTRAK
Vera Yunita Anggraini, 2020, Manajemen Pemberdayaan Masjid Agung AsySyuhada’ Pamekasan Sebagai Pemanfaatan Sarana Pembelajaran Santri,
Skripsi, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah,
Institut Agama Islam Negeri Madura (IAIN), Dosen Pembimbing: Dr. H.
Nor Hasan, M. Ag.
Kata Kunci: Manajemen Pemberdayaan Masjid, Pemanfaatan Sarana
Pembelajaran Santri
Dalam mengembangkan masjid, dimana sebagian orang beranggapan
bahwa masjid hanya digunakan sebagai tempat ibadah saja itu kurang tepat. Masjid
dapat diberdayakan secara luas, banyak kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di
masjid, salah satunya yaitu sebagai Sarana Pembelajaran non formal.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama bagaimana rencana pemberdayaan
masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan sebagai pemanfaatan sarana pembelajaran
santri, kedua bagaimana pemberdayaan masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan
sebagai pemanfaatan sarana pembelajaran santri, dan ketiga apa saja faktor
pendukung-faktor penghambat pemberdayaan masjid Agung Asy-Syuhada’
Pamekasan sebagai pemanfaatan sarana pembelajaran santri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Informasinya adalah ketua umum yayasan takmir, ka tu yayasan takmir, ketua
remas, ketua III remas, anggota remas, jamaah. Sedangkan pengecekan keabsahan
data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, perencanaan
perberdayaan masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan sebagai pemanfaatan sarana
pembelajaran mengadakan rapat terlebih dahulu sesuai dengan bidangnya atau
penanggungjawab. Kedua, Untuk mengembangkan atau mengelola kegiatan
masjid, masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan menghidupkan dengan kegiatankegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh santri maupun jamaah (masyarakat),
beberapa kegiatan seperti halnya halaqah (diskusi) tafsir qur’an, kuliah subuh,
madrasah diniyah, pengajian kitab kuning, dan kegiatan lainnya, itu semua sudah
terjadwal sesuai dengan ketentuan. Jadi masjid tidak hanya bertumpu pada kegiatan
ibadah saja, akan tetapi juga di gunakan untuk pemberdayaan lainnya, salah
satunya sebagai pembelajaran. Ketiga, Faktor pendukung, sarana atau fasilitas
masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan cukup memadai atau terpenuhi, beberapa
fasilitas yang di gunakan seperti bahan pembelajaran kitab-kitab (materi yang di
bahas), salon, meja, juga dari tenaga pendidik yang kompeten dan koordinasi yang
baik sedangkan faktor penghambatnya yaitu dari segi pendanaan, di mana pihak
masjid sendiri hanya memberikan suntikan subsidi tidak sepenuhnya. Sedangkan
dalam penambahan kebutuhan tidak bisa langsung diadakan, karena faktor
pendanaan yang harus tata tertib administrasi.
Tidak tersedia versi lain