Text
Kreativitas Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Baca Tulis Al-Qur’an di SMALB Api Alam Tlanakan Pamekasan
ABSTRAK
Hikmi Karimatul Munawaroh, 2020, Kreativitas Guru dalam Meningkatkan
Minat Belajar Baca Tulis Al-Qur’an di SMALB Api Alam Tlanakan Pamekasan.
Skripsi, Program Studi PAI, Jurusan Tarbiyah, Dosen Pembimbing: Drs. H. Saiful
Arif, M.pd
Kata Kunci: Kreativitas guru, Minat Belajar, Baca Tulis Al-Qur’an.
Kreativitas guru adalah seorang guru harus mampu melakukan inovasi
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Guru yang disukai anak-anak,
tidak hanya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas saja, tetapi juga kegiatan di
luar kelas. Guru yang bisa menyayangi murid-muridnya dengan lebih, layaknya
orang tua yang menyayangi anaknya. Guru yang kreatif mampu mengembangkan
metode-metode pembelajaran yang sederhana tetapi sesuai dengan karakter
bangsa dan pengembangan materi ajar untuk memperkaya ilmu pengetahuan.
Metode pembelajaran tidak harus menggunakan peralatan yang canggih, tetapi
yang penting adalah peserta didik mampu termotivasi untuk belajar lebih baik.
Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi pokok penelitian ini, yaitu:
pertama Bagaimanakah bentuk kreativitas guru dalam meningkatkan minat
belajar baca tulis al_Qur’an di SMALB Api Alam Tlanakan Pamekasan? Apa
faktor pendukung dan penghambat kreativitas guru dalam meningkatkan minat
belajar baca tulis Al-Qur’an di SMALB Api Alam Tlanakan Pamekasan?
Lokasi penelitian ini terletak di SLB Api Alam Tlanakan Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif Deskriptif. Sumber data
diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informannya adalah
Kepala Sekolah, Guru Kelas X Tunagrahita, guru Tunagrahita dan siswa.
Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui pendalaman observasi
dan Trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kreativitas guru yang
dilakukan untuk meningkatkan minat belajar baca tulis Al-Qur’an di SMALB Api
Alam Tlanakan Pamekasan khususnya guru tunagrahita kelas X ialah dengan
pertama guru membuka pelajaran pembacaan doa, lalu sebelum memulai
pelajaran guru melakukan ice breaking untuk merangsang ingatan peserta didik
serta untuk membuat anak tetap semangat dalam belajar, mempersiapkan bahan
ajar serta mengulang-ulang pelajaran yang sedang diajarkan. Faktor
pendukungnya adalah adanya keinginan yang sungguh-sungguh dalam diri
seorang guru untuk sekreatif mungkin dalam mengajar agar bisa membuat
siswanya berhasil dalam belajar, semangat dari peserta didik, memberi motivasi
kepada peserta didik, serta dukungan dari kepala sekolah, sesame guru dan
partisipasi dari orang tua siswa. Sedangkan factor penghambat kreativitas guru
dalam meningkatkan minat belajar baca tulis Al-Qur’an khususnya guru peserta
didik tunagrahita kelas X diantaranya ialah kurangnya sarana prasana sekolah
serta peserta didik yang lambat mengerti dan mudah bosan.
Tidak tersedia versi lain