Text
JARGON BAHASA MADURA DALAM KOMUNIKASI SANTRI DI PONOK PESANTREN MATHALI'UL ANWAR PANGARANGAN SUMENEP
ABSTRAK
Lamri, 2020, Jargon Bahasa Madura Dalam Komunikasi Santri di Pondok Pesantren Mathali’ul Anwar Pangarangan Kabupaten Sumenep, Skripsi, Program Studi Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pembimbing: Moh Hafid Effendy. M, Pd.
Kata Kunci : jargon, komunikasi, santri, Pondok Pesantren.
Pondok pesantren khususnya Pondok Pesantren Mathali’ul Anwar merupakan salah satu masyarakat sosial bahasa yang juga menggunakan istilah jargon, jargon yang ada di dalam pondok pesantren sangatlah banyak dan masih terbilang unik, Hal ini tak lepas dari adanya perbedaan sosial budaya yang melatar-belakangi adanya jargon tersebut. Adanya pemakaian jargon di dalam pondok pesantren masih terbilang khas, hal ini dikarenakan sifat kekreatifan yang dimiliki para santri dalam menciptakan bentuk-bentuk jargon baru yang beragam. Keragaman inilah yang kemudian dijaga oleh para santri agar keberadaan jargon tersebut tetap lestari.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga fokus penelitian yang dijadikan kajian pokok, pertama, Bagaimanakah bentuk Jargon Bahasa Madura dalam komunikasi yang digunakan santri di pondok pesantren Mathali’ul Anwar Pangarangan Sumenep?, kedua, Bagaimanakah makna Jargon Bahasa Madura dalam komunikasi yang di gunakan santri di pondok pesantren Mathali’ul Anwar Pangarangan Sumenep?., ketiga, Faktor apa saja yang mempengaruhi Jargon Bahasa Madura dalam komunikasi di lingkungan Pondok Pesantren Mathali’ul Anwar Pangarangan Sumenep?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis deskriptif dengan prosedur pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah penasehat satu pondok pesantren mathali’ul anwar pangarangan sumenep, pengurus pondok pesantren mathali’ul anwar pangarangan sumenep, dan santri pondok pesantren mathali’ul anwar pangarangan sumenep.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : pertama Bentuk jargon kata sifat, kata benda, kata kerja, akronim dan walikan dalam ujaran santri baik yang jargon yang bersifat rahasia maupun jargon yang bersifat umum di pondok pesantren., Kedua, Adanya jargon yang bermakna positif dan negatif di lingkungan pondok pesantren. disamping itu tidak adanya pelarangan penggunaan jargon yang bersifat negatif, selagi tidak melebihi batas aturan yang ditetapkan oleh pondok pesantren. ketiga, faktor yang mempengaruhi jargon bahasa madura ialah, faktor individual, lingkungan, sosial, budaya, geografis serta kultural.
Tidak tersedia versi lain