Text
PERSEPSI STAKEHOLDERS MENGENAI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI MA AL-FALAH SUMBER GAYAM
ABSTRAK
Iis Sunariyah, 2020, persepsi stakeholders mengenai guru bimbingan dan konseling di MA Al-Falah Sumber Gayam. Pembimbing: H. Abbadi Ishomuddin, M.A
Kata kunci: persepsi stakeholder, dan guru BK . Persepsi merupakan cara orang memandang sesuatu yang dapat ia artikan mengenai apa yang dia lihat dan apa yang dia rasakan sehingga menghasilkan suatu prilaku Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana persepsi stakeholders mengenai guru BK di MA Al-Falah Sumber Gayam; kedua, bagaimana pelaksanaan program guru BK di MA Al-Falah Sumber Gayam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya adalah kepala sekolah, guru BK, guru mata pelajaran, waka kesiswaan ,siswa dan orang tua. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjagan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, persepsi satakeholders mengenai guru BK bermacam-macam persepsi dimana ada yang berpendapat guru BK baik, keras, ketat dan lain sebagainya. Persepsi tersebut dilatar belakangi karena kurangnya tenaga pendidikan yang memang berpendidikan BK. sehingga dengan kurangnya tenaga pendidikan BK maka minimlah pengetahuan tentang ke BKan dan guru BK hanya berfokus pada penanganan siswa-siswi yang bermasalah saja; Kedua, pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang sering dilakukan adalah pemanggilan orang tua ketika siswa-siswi melanggar peraturan sekolah. namun ada ketidak singkronan antara tugas guru BK dengan tugas kesiswaan dimana guru BK disekolah mempunyai tugas menghukum siswasiswi yang melanggar peraturan sekolah seperti, menghukum siswa yang terlambat, tidak memakai sepatu, yang tidak masuk sekolah dan lain-lain. Padahal tugas tersebut merupakan tugas yang ada di bawah naungan kesiswaan. Ada juga program pemilihan jurusan dimana yang melaksanakan kesiswaan padahal dalam pemilihan bakat dan minat merupakan program BK. Dengan demikian diharapkan kepala sekolah Kepala sekolah lebih tegas lagi dalam memilih guru BK yang memang berlatar belakang jurusan BK. bukan sembarangan memilih guru BK yang ada di sekolah karena seorang guru BK mampunyai keterampilan khusus dibidang ke BKan. dengan salahnya memilih guru BK akan berpengaruh terhadap persepsi maupun terhadap pelaksanaan program BK yang ada di sekolah. dan sebagai guru BK di sekolah harus lebih mendalami tentang ke BKan supaya program-program yang akan dilaksanakan berjalan sebagaimana mestinya.
Tidak tersedia versi lain