Text
PERAN GURU DALAM MENGUBAH PERSEPSI NEGATIF SISWA TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 5 PAMEKASAN
ABSTRAK
Ulfa Amalia, 2020, Peran Guru Bimbingan dan Konseling Untuk Mengubah Persepsi Negatif Siswa Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 5 Pamekasan, Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing: H. Muhammad Jamaluddin, M.Pd.
Kata Kunci: Peran, Guru Bimbingan dan Konseling, Persepsi Negatif.
Persepsi adalah suatu kesan yang lain atau berbeda mengenai suatu objek. Persepsi juga proses menafsirkan, dan menggambarkan sesuatu mengenai dunia. Dalam persepsi ada dua jenis persepsi diataranya persepsi positif dan persepsi negatif, persepsi positif adalah bentuk penilaian yang baik, sedangakan persepsi negatif inilah penilaian yang kurang baik, bahakan tidak baik. Bimbingan dan konseling adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada konseli untuk membantu dalam upaya mengembangkan potensi yang di milIki konseli sehingga lebih optimal serta menjadi fasilitator dalam penyelesaian masalah konseli. Siswa yang memilki persepsi negatif terhadap guru bimbingan dan konseling akan membuat proses pemberian layanan bimbingan dan konseling tidak cukup optimal, bahakan akan gagal. Dalam hal ini, guru bimbingan dan konseling perlu mengubah persepsi negatif siswa terhadap guru bimbingan dan konseling, agar proses pemberian layanan dapat diberikan secara optimal sesuai dengan harapan guru bimbingan dan konseling serta harapan konseli.
Adapun fokus penelitian yakni pertama, bagaimana persepsi negatif siswa terhadap guru bimbingan dan konseling di sekolah. Kedua, bagaimana faktor yang mempengaruhi siswa memiliki persepsi negatif terhadap guru bimbingan dan konseling. Ketiga bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam mengubah persepsi negatif tentang guru BK di SMPN 5 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Sumber datanya diperoleh melalui Angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya yaitu guru BK, siswa, dan kepala sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, persepsi negatif siswa terhadap guru bimbingan dan konseling yaitu siswa merasa guru bimbingan dan konseling adalah pemberian layanan yang negatif, ruang bimbingan dan konseling dianggap tempat siswa yang bermasalah, ruang bimbingan dan konseling tempat siswa yang nakal, dan guru bimbingan dan konseling sangat aktif dalam pemberian hukuman pada siswa yang melanggar aturan sekolah. Kedua, faktor yang mempengaruhi siswa memilki persepsi negatif terhadap guru bimbingan dan konseling yaitu, dimana siswa kurang mengenal tugas dan fungsi guru bimbingan dan konseling di sekolah, tugas ganda guru bimbingan dan konseling di sekolah yang juga berperan sebagai polisi sekolah, guru bimbingan dan konseling yang terlalu fokus dan sangat sering dalam mengurus serta menyelesaikan permasalahan siswa dibandingkan pemberian layanan untuk mengembangan siswa. Ketiga, peran guru bimbingan dan konseling dalam mengubah persepsi ngatif siswa terhadap guru bimbingan dan konseling yaitu, guru bimbingan dan konseling berperan sebagai konselor sekolah, sebagai konsultan, dan sebagai manager administrasi.
Tidak tersedia versi lain