Text
Peran Guru dalam Menciptakan Pembelajaran Aktif dengan menggunakan Metode Think – Talk – Write pada Mata Pelajaran IPS di MTs Miftahul Ulum Bara’ Leke, Larangan Badung, Palengaan, Pamekasan
Pada masa sekarang, menciptakan proses pembelajaran yang aktif tidak mudah. Karena setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami materi yang disampaikan. Maka dari itu guru dituntut untuk dapat menjalankan perannya dengan baik sesuai dengan kemajuan zaman serta dapat lebih kreatif dalam penggunaan metode dan media pembelajaran agar nantinya proses pembelajaran dapat berjalan kondusif, tidak membosankan dan siswa turut aktif.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah : (1). Peran guru dalam menciptakan pembelajaran aktif pada mata pelajaran IPS di MTs Miftahul Ulum Bara’ Leke, Larangan Badung, Palengaan, Pamekasan. (2). Penggunaan metode Think – Talk – Write dalam menciptakan pembelajaran aktif pada mata pelajaran IPS di MTs Miftahul Ulum Bara’ Leke, Larangan Badung, Palengaan, Pamekasan. dan (3). Faktor pendorong dan penghambat dalam menggunakan metode Think – Talk – Write dalam menciptakan pembelajaran aktif pada mata pelajaran IPS di MTs Miftahul Ulum Bara’ Leke, Larangan Badung, Palengaan, Pamekasan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam menciptakan pembelajaran aktif dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran yaitu metode Think – Talk – Write pada mata pelajaran IPS di MTs Miftahul Ulum Bara’ Leke, Larangan Badung, Palengaan, Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informannya adalah guru dan juga siswa. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan peneliti, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). Peran guru dalam menciptakan pembelajaran aktif di MTs Miftahul Ulum Bara’ Leke antara lain : sebagai fasilitator, motivator, demonstator, dan pengelola kelas. (2). Langkah awal siswa dihadapkan dengan masalah – masalah seperti halnya gambar. Kemudian siswa dibagi kelompok untuk melakukan diskusi kelompok. Setelah diskusi siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi sedangkan kelompok lainnya menyimak dan mencatat penjelasan yang disampaikan oeh kelompok yang presentasi. Barulah yang terakhir guru dan siswa menyimpulkan apa yang telah disampaikan. (3). Faktor pendorong adalah motivasi dari siswa dan peran guru. Sedangkan faktor penghambat adalah sarana dan prasarana sekolah.
Tidak tersedia versi lain