Text
STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA PADA PRODUK TABUNGAN HAJI DI BMT NU CABANG UTAMA GAPURA SUMENEP TAHUN 2016-2018
ABSTRAK
Nur Holis, 2019 “Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Anggota pada
Produk Tabungan Haji di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep” Skripsi,
Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Pembimbing: Shalehoddin, Lc, MM.
Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Meningkatkan Jumlah Anggota ,Tabungan Haji
Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai suatu tujuan perbangkan yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
tersebut. BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep sebagai lembaga keuangan
yang bertugas menghimpun dana dan menyalurkan pada masyarakat harus
memiliki strategi pemasaran yang cukup baik demi perkembangan
kelembagaanya. Salah satu produk pemhimpun dana yaitu tabungan haji.
Berdasarkan fenomena tersebut maka ada dua hal yang akan dikaji skripsi
ini, yaitu: pertama, bagaimana strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah
anggota pada produk tabungan haji di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep.
Kedua, bagaimana efektivitas strategi pemasaran produk tabungan haji dalam
meningkatkan jumlah anggota di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran dalam
meningkatkan jumlah anggotata tabungan haji yang digunakanoleh BMT NU
Cabang Utama Gapura Sumenep dan untuk mengetahui keefektivan strategi
pemasaran produk tabungan haji dalam meningkatkan jumlah anggota di BMT
NU Cabang Utama Gapura Sumenep
Penelitian ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif. Data yang digunakan diperoleh melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Hasil perolehan data kemudian dianalisis dengan tahapan reduksi
data, model data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data
dilakukan melalui ketekunan pengamatan, triangulai dan uraian rinci.
Melalui metode tersebut penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa: pertama,
strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah anggota pada produk tabungan2
haji di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep menggunakan segmentasi,
pasarsasaran dan positioning, dan selajutnya BMT NU Cabang Utama Gapura
Sumenep melakukan strategi pemasaran yang berupa personal seling yang
termasuk dari bagian promosi (promotion). Kedua, efektivitas strategi pemasaran
produk tabungan haji dalam meningkatkan jumlah anggota di BMT NU Cabang
Utama Gapura Sumenep, hal ini berdasarkan perkembangan anggota pada produk
tabungan haji pada tiga tahun ini (2016-2018) yang selalu bertambah, maka dapat
di pastikan bawa strategi yang dilakukan oleh BMT NU Cabang Utama Gapura
Sumenep terbilang cukup efektiv.
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Perbankan Indonesia telah kehadiran perbankan syariah yang sudah
cukup lama keberadaannya. Namun beberapa tahun terakhir ini perkembangan
perbankan syariah cukup pesat. Terbukti dengan banyaknya bank konvensional
saat ini yang membuka unit usahanya dalam bentuk syariah seperti bank syariah
Mandiri, Bank BTN Syariah dan banyak munculnya lembaga keuangan non bank
(LKNB) syariah seperti koperasi syariah, BMT, Asuransi Tafakkul, lembagalembaga zakat seperti LAZIS, BAZIS, dan Dompet Dhuafa.1
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama
dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoprasian di Indonesia adalah
Bung Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak koperasi
Indonesia. Dalam perjalanannya koperasi yang sebenarnya sangat sesuai dengan
jiwa bangsa Indonesia justru perkembangannya tidak menggembirakan. Koperasi
yang dianggap sebagai anak kandung dan tulang punggung ekonomi kerakyatan
justru hidupnya timbul tengelam, sekalipun pemerintah telah berjuang keras untuk
menghidupkan dan memberdayakan koperasi di tengah-tengah masyarakat.2
BMT adalah kependekan kata Balai Usaha Mandiri Terpadu atau Baitul
Mal wat Tamwil, yaitu lembanga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Baitul mal wa tamwil (BMT) adalah balai
usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayta al-mal wa al-tamwil dengan
1Zaenudin, “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah terhadap
Bagi Hasil Tabungan”, Jurnal Etikonomi, Vol 13, No. (1 April 2014), hlm. 70.
2 Kasmir, Bank dan Lembanga Keangan Lainnya (Jakata:Rajawali Pers, 2014), hlm. 252.3
kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi penusaha kecil bawah dan kecil dengan
antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan
ekonominya. Selain itu Baitul Mal wa Tamwil juga bisa menerima titipan
zakat,infak dan sodakoh, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan
amanatnya.
Keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi utama yaitu
sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah seperti zakat,infak,sedekah
dan wakaf, sera dapat pula berfungsi sebgai institusi yang bergerak di bidang
investasi yang bersifat produktif sebagaimanan layaknya bank. Pada fungsi kedua
ini dapat dipahami bahwa selain berfungsi sebagai lembaga ekonomi.
Sebagai lembaga keuangan BMT bertugas menghimpun dana dari
masyarakat yang mempercayakan dananya disimpan di BMT dan menyalurkan
dana kepada masyarakat yang diberikan pinjaman oleh BMT. Sedangkan sebagai
lembaga ekonomi, BMT berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti mengelola
kegiatan perdagangan,industri, dan pertanian.Sepeti perusahaan pada umumnya,
tujuan adanya Baitul Mal wa Tamwil adalah meningkatkan kualitas usaha
ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.3
Perkembangan Lembaga Keuangan saat ini telah mengalami banyak
perubahan. Setiap lembaga keuangan dihadapkan dengan masalah mengenai
pemasaran maka dari itu, dapat merumuskan rencana strategi pemasaran
kompetitif yang efektif, perusahaan perlu mendapatkan sejauh mungkin segala
sesuatu mengenai pesaingnya. Perusahaan harus terus menerus membandingkan
produk, harga, saluran dan promosi miliknya dengan milik pesaingnya.
Perusahaan harus terusmenerus membandingkan produk, harga, saluran
dan promosi miliknya dengan milik pesaingnya. Dengan cara ini perusahaanakan
dapat menemukan kekurangan atau keunggulan kompetitif yang ada, dan dapat
melakukan kampanye yang kuat terhadap pesaing dan bila perlu dapat
3 Andri soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariahi. (Jakarta: kencana 2010),hlm. 452-457.4
menyiapkan pertahanan yang kuat terhadap aksi pesaing. Oleh karena itu,
diperlukan suatu strategi pemasaran dalam usaha untuk meningkatkan anggota
yaitu dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam memasarkan produk dan
layanan pada pelanggan, sebagai cara untuk mengetahui penilaian konsumen
terhadap perkembangan lembaga.4
Beberapa keterangan secara umum yang telah di tuangkan dalam
keterangan diatas, menjadikan sebuah pengantar dan pendangan terkait dengan
perkembangan BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep pada tahun 2018
hingga di tahun 2019 saat ini BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep selama
dua tahun ini mengalami sedikit peningkatan terkait dengan salah satunya di
produk tabungan haji. Peningkatan ini sebetulnya berangkat dari gerak dan
strategi yang bagus dilakukan oleh BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep.
Salah satu gerkan itu memulai dengan pancingan ghairoh Ummat Nadhiyah
melalui diklat dan seminar. Hal itu tentunya tidak lepas dukungan dengan
berbagai promosi yang diliki.
BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep merupakan lembaga
keuangan yang fungsi utamanya adalah sebagai lembaga intermediary, yaitu
sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana pada
pihak yang memerlukannya dengan sesuai syariat Islam. Jika pemanfaatan
terhadap lembaga keuangan dilakukan secara optimal, amanah dan profesional,
maka roda perekonomian akan berputar pada hasil akhirnya adalah kesejahteraan
masyarakat akan meningkat, karena dana dari pihak yang kelebihan dana akan
dimanfaatkan oleh pihak yang memerlukan dengan tujuan produksi, investasi,
ataupun konsumsi. Produk penghimpun dana di BMT terdiri dari berbagai macam
jenisnya, diantaranya adalah Simpanan Pendidikan, Tabungan Hari Raya,
Tabungan Qurban, Simpanan yad Al-Amanah, Simpanan yad Al-Dhamanah,
Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Murabahah,
Pembiayaan Aji Bitsaman Ajil, Pembiayaan Qardhul Hasan.
4 Nembah F.Hartimbul Ginting. Manajemen Pemasaran,(Bandung : CV. Yrama Widya 2011),
hlm.241.5
Dari berbagai Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Anggota
Pada Produk Tabungan Haji yang di tawarkan oleh BMT NU Cabang Utama
Gapura Sumenep, haruslah memiliki berbagai macam cara atau strategi yang baik
untuk memperkenalkan produknya kepada para calon nasabah atau masyarakat
keseluruhan. Untuk memahami proses pemasaran, kita harus lebih dahulu melihat
pada proses bisnis.
Dari situlah penulis penasaran bagaimana caranya BMT NU Cabang
Utama Gapura Sumenep bisa dapat Meningkatkan Jumlah Anggota Pada Produk
Tabungan Haji tersebut kepada masyarakat umum untuk menjadi calon nasabah,
dan penulis ingin mengetahui apa saja strategi yang dilakukan BMT NU Cabang
Utama Gapura Sumene puntuk meningkatkan jumlah anggotanya. Sehingga dari
latar belakang tersebut, penulis mengangkat judul penelitian “Strategi
Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Anggota Pada Produk Tabungan
Haji di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep Tahun 2016- 2018”.
B. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis merumuskan persoalan dalam bentuk
pertanyaan:
1. Bagaimana strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah anggota pada
produk tabungan haji di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep?
2. Bagaimana efektifitas strategi pemasaran produk tabungan haji dalam
meningkatkan jumlah anggota di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep?
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi
Ada beberapa pendapat para ahli tentang strategi yang dikutip oleh
Amirullah, yaitu menurut William .F. Glueck bahwa strategi adalah sebuah
rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Sedangkan menurut William J. Stanto,
strategi adalah suatu rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk6
mencapai suatu tujuan.5 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah suatu rencana yang dirancang atau disatukan untuk mencapai suatu tujuan.
2. Pengertian Pemasaran
Apabila terdengar kata pemasaran seringkali dikaitkan oleh banyak pihak
dengan penjualan (sales), sales promotion girl, iklan, promosi, atau produk.
Bahkan seringkali orang menyamakan profesi marketer (pemasar) dengan sales
(penjual). Namun sebenarnya pemasaran tidaklah sesempit yang diidentikan oleh
banyak orang, karena pemasaran berbeda dengan penjualan. Pemasaran
merupakan “suatu seni menjual produk”, sehingga pemasaran adalah proses
penjualan yang dimulai dari perancangan produk sampai dengan setelah produk
tersebut terjual. Berbeda dengan penjualan yang hanya berkutat pada terjadinya
transaksi penjualan barang atau jasa. Menurut Kotler, “Marketing (pemasaran)
adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran (exchange).”6
Menurut Boyd dkk Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan
perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
pertukaran dengan pihak dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.7
3. Strategi Pasar yang Dituju
a. Segmentasi Pasar
b. Pasar Sasaran
c. Posisi Pasar
d. Bauran pemasaran (marketing mix)
4. Pemasaran dalam Islam
Pentingnya memiliki jiwa yang Islami merupakan penentu yang bernilai
tinggi dalam kehidupan sehari hari, termasuk dalam dunia bisnis. Dalam Islam
pemasaran harus dilandasi semangat beribadah kepada Allah SWT, pemasaran
5 Amirullah, Manajemen Strategi: Teori, Konsep, Kinerja, hlm. 4.
6 Kotler Philips, Manajemen Pemasaran (Jakarta: STMG Desa Putra, 2002), hlm. 9.)
7 Ita Nurcholifah, “Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Syariah”, Jurnal Of Islamic Studies,
Vol 4, No. 1, (Maret, 2014), hlm. 75.7
dalam Islam berfungsi sebagai penghubung silaturrahmi antara produsen dan
konsumen, sebagaimana hadits berikut:
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya atau dipanjangkan
umurnya maka bersilaturrahmilah”. (HR. Muslim, Abu Dawud, dan
Ahmad).8
Dalam Islam, mekanisme pasar dibangun berdasarkan beberapa prinsip
sebagai berikut: 9
a. Ar-ridha yaitu semua transaksi yang dilakukan harus berlandaskan
kerelaan antara tiap-tiap pihak (freedom contract).
b. Fair competition (persaingan sehat) yaitu semua mekanisme dan kegiatan
dalam pasar akan aman jika terdapat persaingan sehat. Mekanisme pasar
akan terhambat jika terjadi penimbunan (ihtikar) ataupun monopoli.
c. Honesty (kejujuran) yaitu pilar penting dalam Islam. Islam secara tegas
melarang melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk dan keadaan
apapun, termasuk dalam mekanisme pasar.
d. Transparency (keterbukaan) dan justice (keadilan) yaitu segala transaksi
dan kegaiatan dituntut untuk selalu benar dalam pengungkapan kehendak
dan keadaan yang sesungguhnya.
5. Pengertian Strategi Meningkatkan Jumlah Anggota
Bank syariah harus memiliki strategi untuk mendapatkan nasabah. Ada
beberapa hal yang harus kita pelajari dan pahami mengenai strategi bank syariah
dalam meningkatkan jumlah nasabah. Berikut adalah beberapa hal yang harus
dilakukan bank syariah yaitu:
a. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
nasabah.
b. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan
dengan produk pesaing
c. Menciptakan produk yang mmberikan keuntungan dan keamanan terhadap
produknya
d. Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal
keuangannya pada saat dibutuhkan.
e. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi
nasabah bank yang bersangkutan.
f. Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.
g. Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha
mencari nasabah baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah.10
8 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Islamic Marketin, hlm. 18.
9 Ibid, hlm. 55-56.8
B. Tinjauan Tentang Tabungan
1. Pengertian Tabungan
Menurut undang-undang perbankan syariah nomor 21 tahun 2008,
bahwasannya:
“Tabungan adalah simpanan yang berdasarkan akad wadiah atau
investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Penarikannya dapat dilakukan
menurut syariah dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan alat lainnya yang disamakan
dengan itu”
Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid, hal ini
memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila nasabah
membutuhkan, namun bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabah penabung kecil.
Akan tetapi jenis penghimpunan dana tabungan merupakan produk penghimpunan
yang lebih minimal biaya bagi pihak bank karena bagi hasil yang ditawarkannya
pun kecil namun biasanya jumlah nasabah yang menggunakan tabungan lebih
banyak dari pada produk penghimpunan yang lain.
2. Macam-macam Produk Tabungan
a. Tabungan Wadiah
b. Tabungan Mudharabah
3. Pengertian Tabungan Haji
Tabungan haji adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada saat nasabah akan melakukan ibadah haji atau pada saat
tertentu sesuai dengan yang diperjanjikan. Simpenan ini menerapkan imbalan
dengan sistem bagi hasil al-mudharabah.11
C. Kajian Efektivitas
Ada beberapa pendapat para ahli tentang efektivitas yang dikutip oleh
Ammia Safitri, yaitu menurut prijanto efektivitas adalah salah satu kriteria yang
digunakan untuk menilai prestasi kerja dari suatu pusat pertanggung jawaban
10 Kasmir.manajemen perbankan, hlm 190-191
11 Midawiah, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji Pada Bank Negara Indonesia Syariah
cabang Makasar (Skripsi, UIN Alauddin Makasar, 2012). http//repositori.uin-alauddin.ac.id/4798/
di akses pada tanggal 16 September 2019.9
tertentu. Sedangkan menurut mardiasmo efektivitas adalah ukuran berhasil
tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya walaupun dengan biaya yang lebih
besar karena disini efektivitasnya hanya melihat apakah suatu program atau
kegiatan telah mencapai tujuan yang ditetapkan.12
Bedasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas
merupakan suatu tolak ukur suatu lembaga atau organisasi untuk mencapai suatu
tujuan yang telah direncanakan.
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.
Menurut Lexy J. Meleong penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.13
Ciri-ciri penelitian kualitatif ini menggunakan holistik, artinya
mengasumsikan bahwa keseluruhan fenomena perlu dimengerti sebagai suatu
sistem yang kompleks dan bahwa yang menyeluruh tersebut lebih besar dan lebih
bermakna dari pada penjumlahan bagian-bagian.14
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Yaitu serangkaian
kegiatan ilmiah tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas baik pada tingkat
perorangan, sekelompok orang, lembaga taua organsasi untuk memperoleh
pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut.15
12 Ammia dan Safitri, “Analisis Efektivitas Struktur Pegadilan Intern Terhadap Kinerja Perkreditan
Pada Bank Perkreditan Rakyat Kedung Arto di Kota Semarang”. Fakultas ekonomi dan Bisnis,
Universitas Dian Nuswantoro, hlm. 6.
13 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2014), hlm.
6.
14 M. Djunaidi Ghory, Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2014), hlm. 85.
15 Mudjia Rahardjo, Studi Kasus dalam penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya (Disertasi:
UIN Malang, 2017), hlm. 3.10
Hasil penelitian berisi kutipan-kutipan dari data yang telah dikumpulkan.
Data tersebut mencakup transkip wawancara, catatan lapangan, dokumen yang
berkaitan dengan penelitian. Dengan demikian penelitian ini bisa menggambarkan
strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah anggota pada produk tabungan
haji di BMT NU Cabang Utamma Gapura Sumenep.
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran penelti dalam penelitian ini sangat penting dalam upaya
memperoleh data informasi yang dibutuhkan sesuai dengan yang diinginkan oleh
peneliti. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Gunawan dalam bukunya yang
berjudul Metodelogi Penelitian Kualitatif mengatakan bahwa kehadiran peneliti
dalam penelitian adalah sebagai subjek dan instrument, yang tujuannya untuk
membentuk sebuah penelitian, pemilihan dan interpretasi data.16 Peran peneliti
dalam penelitian ini yaitu sebagai instrumen dan pengamat, sehingga untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dan segala hal yang berkaitan dengan
berjalannya penelitian ini maka peneliti harus hadir ke BMT NU Cabang Utama
Gapura Sumenep. Penelitia ini dilakukan selama 8 hari sejak tanggal 04
November 2019.
C. Lokasi Penelitian
Dalam menentukan lokasi penelitian keterbatasan geografi dan praktis seperti
waktu, biaya, perlu dijadikan pertimbangan. Lokasi penelitian atas judul skripsi
ini yaitu di Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Anggota pada
Produk Tabungan Haji di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep.
Peneliti memilih lokasi ini dengan pertimbangan di daerah ini mudah
dijangkau. Selain itu, sudah adanya relasi sebelum penelitian ini dimulai sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian lebih mendalam karena
adanya akses untuk menggali informasi yang releva
16 Imam Gunawan, Metodelogi Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), hlm. 91.11
D. Data dan Sumber Data
Sumber data berhubungan erat dengan data yang akan diperoleh dan sifat
data yang dikumpulkan serta orang-orang yang dimintai keterangan, sehubungan
dengan penelitian yang dilakukan, orang-orang yang dimintai keterangan tersebut
merupakan objek. Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip oleh Lexy J.
Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. 17
Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder. Berikut ini penjelasan dari kedua sumber data tersebut.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang benar menghasilkan data yang memiliki
kredibilitas tinggi. Oleh karena itu, tahap pengumpulan data tidak boleh salah dan
harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur.18 Untuk memperoleh data-data
yang diperlukan, maka dari itu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Metode Dokumentasi
2. Metode Observasi
3. Metode Wawancara
F. Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan mendata secara sistematis
catatan hasil wawancara, dukumentasi dan lain-lainnya untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai
temuan bagi orang lain.
Adapun proses analisis dalam penelitian ini secara umum dibagi dalam
tiga tahap yaitu :
1. Reduksi data
2. Penyajian data
17 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 157
18V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), hlm. 31.12
3. Verifikasi / Penarikan kesimpulan
G. Pengecekan Keabsahan Data
Hasil data atau temuan selama pelaksanaan penelitian berlangsung
penting untuk diuji validitas dan kehandalannya, untuk membuktikan bahwa hasil
penelitian sesuai dengan fakta dan realita yang ada. Uji kredibilitas atau
kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan
teknik-teknik perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi,
pemeriksaan sejawat melalui diskusi, analisis kasus negatif, pengecekan anggota,
uraian rinci dan auditing. 19 Dalam hal ini peneliti akan menggunakan uji
kredibilitas data dilakukan dengan:
1. Perpanjangan pengamatan
2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi
H. Tahap-Tahap Penelitian
Menurut Bogdan yang dikutip oleh Moleong, tahap-tahap penelitian
dalam penelitian kualitatif ada tiga tahapan penelitian, dan ditambah dengan tahap
terakhir dari penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian.20 Tahap
tahap penelitian laporan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap Pra Lapangan
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
3. Tahap Analisis Data
4. Tahap pelaporan data
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Profil BMT NU (Nuansa Ummat) Cabang Utama Gapura
1. Latar Belakang Berdirinya BMT NU Cabang Utama Gapura
BMT NU lahir berangkat dari sebuah keprihtinan pengurus MWC
Nahdlatul Ulama atas kondisi masyarakat pada umumnya, masyarakat kecamatan
sumenep pada khsuusnya, atas semakin merajalelanya praktik rentenir dengan
19 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm.327
20 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif, hlm.127.13
bunga hingga 50% perbulan yang nyata-nyatanya mencekik usaha mereka
sehingga sulit berkembang.
Untuk mewujudkan program tersebut, serangkaian upaya telah dilakukan
oleh Lembaga MWC NU Gapura, diawali dengan pelatihan kewirausahaan (08-10
April 2003). Bincang bersama alumni pelatih guna merumuskan model penguatan
Ekonomi kerakyatan (13 juli 2003), Temu usaha (21 November 2003), Lokakarya
tanaman alternatif selain tembakau (13 Mei 2004) dan Lokakarya perencanaan
pembentukan BUMNU (Badan Usaha Milik NU).
Pada awalnya para peserta lokakarya dan pengurus MWC NU Gapura
keberatan dengan gagasan ketua lembaga perkenomian untuk mendirikan BMT.
Keberatan mereka bukan tanpa alasan, salah satu alasan mendasar bagi mereka
karena trauma masa lalu yang sering kali di bentuk lembaga keuangan, ujungujungnya uang mereka disalah gunakan. Akhirya pada tanggal 01 juli 2004
pengurus MWC NU bersama-sama dengan peserta lokakarya menyepakati
gagasan untuk mendirikan sebuah usaha simpan pinjam pola syari’ah yang diberi
nama BMT (Baitul Maal wa Tamwil).
Melihat perkembangan BMT NU pada akhirnya 2006, maka pada tanggal
12 april 2007 pengurus melengkapi legal formalnya sebagai sebuah koperasi agar
mendapatkan pengakuan dari pemerintah, dan akhirnya pada tanggal 4 Mei 2007
telah resmi terdaftar di akte notaries dengan Nomor : 10, Badan Hukum :
188,4/11/BH/XVI.26/435.113/2007, SIUP: 503/673/SIUP-K/435,114/2007, TDP:
132125200588, dan NPWP: 02.599.962.4-608.000.
Sedangkan KSPP. SYARIAH BMT NU Cabang Utama Gapura didirikan
pada 01 juni 2004 yang bertempat di Gapura dengan modal awal 400.000 dan
jumlah karyawan 22 pengelola.pada awal berdirinya hingga tahun 2010 sudah
mampu mengumpulkan dan mengelola dana warga NU sebesar 2 milyard lebih.
Dari 18 anggota pada awal berdirinya kini sudah memiliki 1.914 orang
anggotadari 7 kecamatan di wilayakanKabupaten Sumenep.
Mengapa BMT NU Cabang Utama Gapura dapat berkembang dengan
pesat? Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan, antara lain di samping
system yang dipakai tidak lagi menggunakan bunga, akan tetapi dengan system14
bagi hasil, juga pengguna jasa tabungan maupun pembiayaan adalah mayoritas
pengusaha berskala mikro, sehingga kehadiran lembaga ini sangat
menguntungkan warga nahdliyyin yang memerlukan modal usaha yang bebas dari
unsur riba, di tengah-tengah maraknya bank harian (pinjaman keliling tanpa
jaminan dengan bunga yang cukup tinggi). Disamping itu, para pengelola telah
mampu meyakinkan warga NU bahwa dana yang mereka tabung aman dan
menentramkan karena benar-benar dikelola dengan amanah, professional dan
bebas dari praktik bunga/riba yang diharamkan sejak tahun 2007.
BMT NU Cababg Utama Gapura benar-benar mendapatkan kepercayaan
dari warga NU sebagai satu-satunya lembaga keuangan milik MWC NU Gapura
yang bonafidedan marketable. Dan yang lebih penting adalah, berdirinya BMT
NU Gapura ini telah memberikan keuntungan ganda yakni membantu keuangan
warga nahdliyyin untuk memperkuat modal dan sangat bermanfaat bagi kebesaran
organisasi warisan para ulama di bawah payung Nahdlatul Ulama. Setidaknya,
kehadiran BMT NU Gapura telah membuat organisasi tidak lagi mengalami
banyak kesulitan di bidang pendanaan. Kontribusi kepada Nahdlatul Ulama secara
rutin telah memacu semangat warga nahdlyyin untuk berbondong-bondong
menjadi nasabah BMT NU Gapura.
2. Visi dan Misi BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep
a. Visi KSPP SYARIAH BMT NU
Terwujudnya BMT NU yang jujur, amanah, dan profesional
sehingga mampu melayani melampaui harapan anggota serta pada tahun 2016
memiliki prestasi di tingkat Nasional dengan Aset Rp. 20 milyard menuju
kesejahteraan anggota yang Mardhatillah.
b. Misi KSPP. SYARIAH BMT NU
1) menerapkan prinsi-prinsip syari’ah dalam kegiatan ekonomi,
memberdayakan pengusaha kecil dan menengah, dan membina
kepedulian aghniya (orang mampu) kepada dhuafa (kurang mampu)
secara terpola dan berkesinambungan.
2) Memberikan layanan usaha yang prima kepada seluruh anggota dan
mitra KSPPS BMT NU.15
3) Mencapai pertumbuhan dan hasil usaha KSPPS BMT NU yang layak
serta proposional untuk kesejahteraan bersama.
4) Memperkuat permodalan sendiri dalam rangka memperluas jaringan
layanan KSPPS BMT NU.
5) Turut berperan serta dalam gerakan pengembangan ekonomi syari’ah.
B. Temuan Penelitian
Berikut ini akann diuraikan temuan tentang strategi pemasaran yang
diterapkan oleh BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep dalam meningkatkan
jumlah anggotanya.
1. Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Anggota pada Produk
Tabungan Haji di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep.
a. Segmentasi
Dalam hal segmentasi BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep
menggunakan segmentasi berdasarkan demografis yaitu keagamaan karena
produk abungan haji disini dikhususkan bagi orang Islam di sumenep dan
sekitarnya yang mampu melaksanakan haji.
b. Pasar sasaran
Dalam hal menentukan pasar sasaran BMT NU Cabang Utama Gapura
Sumenep melihat dari kondisi pasar, yaitu masyarakat sumenep dan
sekitarnya yang mampu melaksanakan rukun Islam yang nomer 5 yaitu
melaksanakan haji.
c. Positioning
Dalam hal positioning BMT NU Cabang Utama menawarkan produk
tabungan haji disini dengan memperjelas manfaat yang akan di dapat oleh
nasabah dan mempermudah nasabah dalam melaksanakan haji dan
membantu nasabah dalam menyiapkan dana untuk melaksanakan haji.
d. Setelah selesai melakukan STP (segmentasi, targeting, positioning)
barulah pihak BMT memasarkannya yaitu dengan cacra bersosialisasi
langsung ke pasar (khalayak umum) untuk menawarkan produk tabungan
haji dan juga langsung mendatangi rumah dan juga toko-toko menjelaskan
lansung secara pribadi (Personal Selling). Dan juga melakukan promosi16
menggunakan media seperti, facbook, website, dan lain sebagainya.
2. Efektifitas Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji dalam
Meningkatkan Jumlah Anggota di BMT Nu Cabang Utama Gapura
Sumenep.
Dalam strategi pemasaran sudah pasti ada yang efektif dan juga ada yang
kurang atau tidak efektif, BMT NU disini dalam menerapkan strategi pemasaran
produk tabungan haji terbilang cukup efektif dikarenakan antara lain:
a. Bertambahnya nasabah.
b. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga.
c. Mempermudah masyarakat dalam melaksanakan haji.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang
strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah anggota tabungan haji di BMT
NU Cabang Utama Gapura Sumenep sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Strategi pemasaran di BMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep dalam
meningkatkan jumlah anggotapada prodak tabungan haji menggunakan
segmentasi berdasarkan demografik yaitu keagamaan, targeting dan
positioning. Sedangkan dalam bauran pemasarannya BMT NU Cabang
Utama Gapura Sumenep menggunaka penjualan pribadi (personall selling)
yaitu mendatangi langsung terhadap masyarakat, Promotion (promosi) dalam
hal promosiBMT NU Cabang Utama Gapura Sumenep disini menggunakan
media brosur, benner, social media (facebook, whatapp).
2. Penerapan strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah anggota pada
produk tabungan haji yang dilakukan oleh BMT NU Cabang Utama Gapura
Sumenep dinilai cukup efektif, hal ini didasarkan pada perkembangan jumlah
nasabah atau anggota pada produk tabungan haji dalam tiga tahun terakhir
mengalami peninggkatan.17
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, Thamrin. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Abdullah, Boedi dan Beni Ahmad Saebani. Metode Penelitian Ekonomi Islam
MuamalahCetakan I, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014.
Agustinova, Danu Eko. Memahami Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta:
Calpulis, 2015.
Amirullah. Manajemen Strategi: Teori, Konsep, Kinerja Jakarta:
Tidak tersedia versi lain