Text
AYA PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DENGAN MEWAJIBKAN SHALAT BERJAMAAH DI SMP AL-WAROQOT PAMAROH KADUR PAMEKASAN
ABTRAK
Wahdi Rofiqi, 2018, Upaya Pembentukan Akhlak Siswa Dengan Mewajibkan Shalat Berjamaah Di SMPI Al-Waroqot Pamaroh Kadur Pamekasan, Skripsi, Program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing Dr. Buna’i, S.Ag, M.Pd.
Kata Kunci: akhlak, shalat berjamaah.
Akhlak pada dasarnya melekat dalam diri seseorang, bersatu dengan perilaku dan perbuatan. Jika perilaku itu buruk, maka disebut akhlak yang buruk atau akhlak mazmumah, sebaliknya, apabila perilaku tersebut baik disebut akhlak mahmudah. Hal ini berarti pula bahwa akhlak merupakan perilaku yang tampak (terlihat) dengan jelas, baik dalam kata-kata maupun perbuatan, yang dimotivasi oleh dorongan karena Allah. yaitu pola perilaku kepada Allah SWT. Sesama manusia, dan pola perilaku kepada Alam.
Shalat adalah perilaku ihsan hamba terhadap Tuhannya. Ihsan shalat adalah menyempurnakan dengan membulatkan budi dan hati sehingga pikiran, penghayatan dan anggota badan menjaadi satu, tertuju kepada Allah SWT. Shalat adalah pengawasan, pengawalan, pengayoman, dan perlindungan diri. Shalat adalah yang membentengi individu yang terjebak dalam kemaksiatan dan dosa. Seorang mushalli menghindarkan diri dari perbuatan fakhsya’ yang terhalang oleh spritual shalat. Semakin banyak shalatnya, semakin menjauhkannya dari dorongan-dorongan kemaksiatan, dosa, dan fakhsya’.
Dalam hal tersebut, maka ada tuga hal yang menjadi fokus penelitian dalam karya ilmiah ini, yaitu: Pertama, Bagaimana upaya pembentukan akhlak siswa di SMPI Al-Waroqot Pamaroh Kadur Pamekasan?. Kedua, Apa saja kendala yang dihadapi dalam upaya pembentukan akhlak siswa dengan mewajibkan shalat berjemaah di SMPI Al-Waroqot Pamaroh Kadur Pamekasan ?. ketiga, Apa saja manfaat dan hikamah yang didapatkan dalam program shalat berjemaah bagi pembentukan akhlak siswa di SMPI Al-Waroqot Pamaroh Kadur Pamekasan ?.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menggunakan observasi dan tidak terstruktur dan interaksi komunikatif sebagai alat pengumpulan data, terutama wawancara mendalam dan peneliti menjadi instrumen utamanya. Data itu mencakup sumbangsih penafsiran peneliti dan subjek, dan tidak ada usaha untuk membuat kontrol dari interaksi itu. Sebagai contoh, peneliti dan subjek berbagi pengalaman mengenai dunia pendidikan yang pernah dialami sewaktu masih dalam pendidikan sampai saat ini dengan berbagai kejadian yang belum pernah dialami satu sama lain sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan. Pertama, dalam upaya pembentukan akhlak siswa dengan mewajibkan shalat berjamaah di SMPI Al-Waroqot Pamaroh Kadur Pamekasan, yaitu shalat duha dan shalat dzuhur, shalat merupakn tiang Agama dan dalam shalat semuanya adalah gambaran akhlak bagaimana interaksi sosial pelaksananya, karena apabila shalatntya baik, maka akhlaknya pun baik.
Kedua, kendala yang dihadapi yaitu, pembiasaan bagi siswa baru dalam melaksankan shalat berjamaah, siswa yang memiliki karakter berbeda, kejujuran yang menjadi kunci akan kesadaran siswa akan kewajiban dan tanggung jawabnya, pengecohan absensi dalam shalat berjamaah.
Ketiga, hikmah yang didapat yaitu, terjalinnya suatu hubungan yang baik antara guru dan murid, tidak adanya perbedaan cara guru memperlakukan siswanya, timbulnya kesadaran pada para siswa akan kewajiban dan tanggung jawabnya, melahirkan generasi yang unggul dan mulia akhlaknya.
Tidak tersedia versi lain