Text
PELAKSANAAN PROGRAM PEMBINAAN KEIMANAN DAN KETAKWAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI MAN 2 PAMEKASAN
ABSTRAK
Taufiqush Shafi, 2019, Pelaksanaan Program Pembinaan Keimanan dan Ketakwaan Dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa Di MAN 2 Pamekasan, Skripsi, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pembimbing: Drs. H. Saiful Arif, M.Pd
Kata Kunci : program Imtaq, karakter religius
Pendidikan di Indonesia dalam dekade terakhir banyak menuai problem yang diantaranya adalah lemahnya karakter generasi muda dimana keberhasilan suatu bangsa dapat dilihat dari karakter yang dimilikinya. Melihat permasalahan tersebut maka perlu adanya beberapa terobosan yang salah satunya dapat dilakukan melalui penanaman karakter religius sejak dini yang diterapkan di sekolah baik melalui pembelajaran di kelas maupun kegiatan lain seperti program pembinaan keimanan dan ketakwaan. Pembinaan keimanan dan ketakwaan memiliki peran penting dalam proses pembentukan karakter religius terhadap peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam permasalahan ini, yaitu: Pertama, bagaimana langkah-langkah pelaksanaan program pembinaan keimanan dan ketakwaan dalam pembentukan karakter religius di MAN 2 Pamekasan. Dan yang Kedua, apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter religius. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informannya adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan kehadiran, penggunaan bahan referensi dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Di dalam melaksanakan program pembinaan keimanan dan ketakwaan dalam pembentukan karakter religius di MAN 2 Pamekasan memiliki beberapa langkah-langkah. Pertama, mengundang para guru dan perwakilan siswa untuk menetapkan program apa yang akan digunakan dalam mebentuk karakter religius. Kedua, pembinaan siswa. Dalam hal ini siswa dibina melalui kegiatan keteladanan dan kegiatan rutin/pembiasaan (shalat dhuha dan shalat dhuhur berjamaah, pembacaan Al-Qur’an, pengumpulan amal, kultum, dan kegiatan lainnya. ketiga evaluasi, yaitu dengan cara melihat langsung sikap atau tingkah laku dari siswa. Kemudian dalam faktor pendukung yaitu adanya dukungan dari para guru terutama kepala sekolah, sarana dan prasarana yang mendukung, fasilitas yang memadai. Sedangkan faktor peghambatnya yaitu kurang sadarnya siswa akan pentingnya kegiatan pembinaan keimanan dan ketakwaan, karakter siswa yang beragam dan waktu yang singkat.
Tidak tersedia versi lain