Text
PENERAPAN DIRECT MARKETING PADA PEMBIAYAAN LASISMA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH MITRA DI KSPPS. BMT NU CABANG KOTA SUMENEP
ABSTRAK
Anita Meliasari Rahman, 2019. Penerapan Direct Marketing Pada Pembiayaan Lasisma Dalam Meningkatkan Jumlah Mitra di KSPPS. BMT NU Cabang Kota Sumenep, Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Madura, Pembimbing : Wadhan, M. Si
Kata Kunci : Direct Markeing, KSPPS BMT NU Cabang Kota Sumenep.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanaan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang kedepan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.Direct Marketing adalah salah satu sistem marketing atau pemasaran dimana organisasi berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk menghasilkan respons dan transaksi.
Berdasarkan konteks di atas, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: pertama, Bagaimana penerapan direct marketing pada pembiayaan lasisma dalam meningkatkan jumlah mitra di KSPPS. BMT NU Cabang Kota Sumenep. Kedua, Bagaimana dampak direct marketing pada pembiayaan lasisma dalam meningkatkan jumlah mitra di KSPPS. BMT NU Cabang Kota Sumenep.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif, yang dalam hal ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Cabang, para Karyawan dan Mitra KSPPS BMT NU Cabang Kota Sumenep.
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti, menunjukkan bahwa pertama, direct marketing adalah pemasaran langsung pada pembiayaan lasisma, yang dilakukan pemasaran dengan cara mendatangi masyarakat langsung untuk mencapai konsumen tanpa adanya perantara. Untuk menghasilkan tanggapan langsung dantransaksi yang dpat diukur pada suatu lokasi. Kedua, dampak positif semangat kerja karyawan, dapat dipercaya dan bertanggung jawab, inventaris kedaraan bermotor, pendekatan emosional antara pihak BMT NU dengan mitra (silaturrahmi), dampak negatif siklus cuaca misalkan hujan, faktor musiman (manten, hari besar, dan cocok tanam), manajemen waktu yang kurang maksimal, jiwa istiqomah (konsisten) dari bagian marketing, dikota masyarakat cenderung individual, sehingga kami kesulitan informasi.
Tidak tersedia versi lain